
JAKARTA– Komunikolog Politik dan Hukum Tamil Selvan menduga sosok Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo telah melakukan kampanye terselubung jelang bergulirnya tahun politik yakni Pilpres (Pemilihan Presiden) 2024.
Sosok Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo diketahui kerap melakukan aktivitas dengan berkeliling ke sejumlah daerah di Indonesia jelang akan dilangsungkannya Pilpres 2024 mendatang.
Dalam menyongsong Pilpres tahun 2024, kata Tamil, setidaknya sudah dua partai politik yang secara tegas mendeklarasikan calon presiden (capres) nya, yaitu Partai Gerindra dengan Prabowo Subianto, dan Partai Nasdem dengan Anies Baswedan.
Menyambut pencapresan tersebut, Tamil menyebut, Anies Baswedan diketahui telah memulai safarinya keliling Indonesia untuk lebih meningkatkan popularitas dan elektabilitas.
Menurutnya Anies secara tidak langsung telah melanggar aturan Pemilu dengan melakukan pengumpulan massa, apalagi jadwal kampanye sama sekali belum di mulai.

“Ini kan kita dibodoh-bodohi. Anies keliling Indonesia, terjadi konsentrasi massa, tapi KPU dan Bawaslu tidak bisa memberi sanksi karena Anies belum jadi Capres sah yang terdaftar di KPU. Kepolisian tentu jadi repot dalam pengamanan karena agenda-agenda terselubung begini. Maka KPU harus memberi sanksi kepada Partai Nasdem, yang sah mendukung Anies sebagai Capres, karena tidak tertib dan melanggar etik politik,” ungkap Dosen Komunikasi Universitas Dian Nusantara ini dalam keterangannya, pada Kamis, 17 November 2022.
Tamil mempertanyakan kapasitas Anies Baswedan yang dianggap Nasdem dapat memimpin Indonesia. Sebab menurutnya, jika mencalonkan kembali dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta Tahun 2024, dirinya yakin Anies Baswedan belum tentu terpilih.
“Kalau secara politik saya bisa mengamini langkah Nasdem yang mendukung Anies, karena ini strategi peningkatan elektoral Partai Nasdem. Tapi bicara kapasitas, kita jujur saja, dikontestasikan kembali di DKI saja belum tentu menang ini orang,” ungkapnya.
Lebih lanjut Kang Tamil meminta agar para tokoh-tokoh bangsa bisa memberi contoh yang baik, terutama dalam hal kontestasi.
Dirinya juga turut menyindir nama Ganjar Pranowo yang aktif terus keliling Indonesia sementara masih berstatus sebagai Gubernur Jawa Tengah.
“Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo ini sama, sama-sama tidak paham etik dalam berpolitik. Ganjar terus keliling Indonesia, kapasitasnya apa? Jadi kalau sebagai contoh saja gagal, apa yang bisa diharapkan dari pemimpin model begini?” pungkasnya. (*/Faqih)
