PA 212 dan FPI Ucapkan Selamat Tinggal Kepada Prabowo

Sankyu

JAKARTA –  Kelompok-kelompok Islam yang tergabung dalam Persaudaraan Alumni 212 memilih berpisah jalan dengan Prabowo Subianto, setelah Ketua Umum Partai Gerindra memilih bertemu dengan Joko Widodo alias Jokowi di Stasiun MRT, Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (13/7/2019) pagi kemarin.

PA 212 merupakan salah satu kelompok Islam yang aktif mendukung Prabowo saat Pilpres 2019. Selain PA 212, kelompok Islam lain yang mendukung Prabowo saat itu adalah FPI dan GNPF Ulama.

“Kami PA 212 serta alumnus dan simpatisan 212 tidak tunduk apalagi patuh kepada Kertanegara. Kami hanya tunduk kepada imam besar Rizieq Shihab yang saat ini berada di kota suci Mekkah,” kata Damai Hari Lubis, Kepala Divisi Hukum PA 212, dalam keterangan tertulis yang diterima Abadikini, Ahad (14/7/2019).

“Atas peristiwa pertemuan Prabowo Subianto dan Presiden Jokowi, kami sampaikan selamat tinggal Prabowo Subianto,” ujarnya lagi.

Pasalnya menurut Damai menuturkan, PA 212 dan FPI akan tetap berjuang melawan rezim yang menurutnya telah melakukan tindakan suka-suka dalam penegakan hukum. Tindakan suka-suka itu terang Damai di antara lain, kriminalisasi dan persekusi ulama dan aktivis.

Sekda ramadhan

“Serta penegakan hukum yang ada selama ini, yang kami rasakan berat sebelah. Tajam ke bawah terhadap oposan dan tumpul ke pendukung,” kata Damai.

Dia melanjutkan, PA 212 merasa tersakiti jika pertemuan itu ternyata merupakan rekonsiliasi antara Prabowo dan Jokowi. Terlebih, kata dia, Prabowo belum sempat bertemu dengan para ulama pendukungnya.

“Kami selaku Kadivhum PA 212 agak kecewa dan mungkin sejatinya beliau kurang paham tentang hakekat atau makna sami’na waato’na yang pernah dinyatakannya dalam beberapa kesempatan,” kata Damai merujuk pernyataan Prabowo beberapa waktu lalu.

Damai menuturkan sami’na wato’na artinya adalah kita dengar dan diikuti apa yang disampaikan oleh para ulama’.

Dalam konteks yang diucapkan Prabowo, kata Damai, ulama yang dimaksud adalah yang mendukung Prabowo di Ijtimak Ulama 1 dan 2. Ulama di bawah komando Rizieq Shihab.

“Nyatanya Prabowo Subianto tinggalkan pendapat atau belum ada tabayyun dengan para ulama pendukungnya. Sekali lagi kami yang mewakili umat atau alumnus 212 yang masih konsisten kepada para ulama Ijtimak Ulama 1 dan 2, mengucapkan selamat tinggal Prabowo Subianto,” ujar Damai. (*/Abadikini)

Honda