Pemerintah Buka Impor Jagung 30 Ribu Ton di Awal 2019
JAKARTA – Pemerintah memutuskan untuk membuka impor jagung sebesar 30 ribu ton demi menekan harga jagung yang masih tinggi. Jagung impor ini direncanakan mulai masuk paling lambat di akhir Maret 2019.
Sebelumnya pada November 2018 lalu pemerintah telah memberikan kuota impor jagung sebesar 100 ribu kepada Perum Bulog. Dengan adanya tambahan 30 ribu ton ini, maka Bulog dapat mendatangkan 130 ribu ton jagung impor bila dihitung sejak akhir tahun lalu sampai Maret 2019.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Oke Nurwan, mengatakan pihaknya saat ini tengah mengurus persetujuan impor (PI) jagung tersebut.
Hingga saat ini, Oke menjelaskan, proses impor tambahan jagung 30 ribu ton masih menunggu penugasan dari Menteri BUMN Rini Soemarno.
“Bulog sudah mengajukan. Jadi sedang berproses, ini sedang diusulkan untuk penugasan impor. Sedangkan proses PI-nya masih proses karena kita kan menunggu penugasan dulu,” katanya saat ditemui di Kantor Kemendag, Jakarta, Senin (7/1/2019).
Rencana impor tersebut diklaim sudah dibahas dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas). Oke mengatakan, memang ada kebutuhan impor jagung 30 ribu ton. Jagung tersebut untuk kebutuhan peternak mandiri.
“Perkiraannya kebutuhannya 30 ribu ton tambahannya,” katanya.
Paling lambat, jagung impor masuk ke Indonesia di akhir Maret, dan diharapkan tidak bentrok dengan panen raya jagung di dalam negeri.
“Diharapkan Maret impor masuk. Enggak bentrok dengan panen raya kok. Itu sudah keputusan rakortas. Jadi sudah semua pihak membicarakan,” tambahnya. (*/Kumparan)