Pemerintah Stop Penjualan Paket Pelatihan Program Kartu Prakerja

JAKARTA – Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja menyetop seluruh transaksi dan penjualan paket pelatihan yang disediakan delapan mitra program prakerja. Kepala Kemitraan dan Pengembangan Ekosistem, Regi Wahono, menyatakan kebijakan itu hanya berlaku untuk penjualan paket pelatihan.

“Yang dihentikan hanya penjualan paket pelatihan. Jenis pelatihan yang terdiri dari beberapa kelas pelatihan,” kata dia saat dihubungi wartawan, Rabu malam, (1/6/2020).

Meski begitu, menurut Regi, pemerintah masih bekerja sama dengan delapan mitra. Peserta program prakerja juga masih dapat mengakses seluruh pelatihan kecuali yang ditawarkan atau dijual dalam bentuk paket.

“Bukan (menghentikan) seluruh pelatihan,” ucap dia.

Keputusan ini tertuang dalam surat Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja nomor S-148/Dir-Eks/06/2020/. Surat itu ditandatangani oleh Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari pada 30 Juni 2020.

Dalam surat tertulis bahwa keputusan itu berlaku sejak pemberitahuan ditandatangani. Surat juga ditujukan kepada delapan mitra program prakerja, yaitu Bukalapak, MauBelajarApa, Pijar Mahir, Pintaria, SekolahMu, Sisnaker, Skill Academy by RuangGuru, dan Tokopedia.

Denni menuliskan, pihaknya mengevaluasi pelaksanaan pelatihan yang diselenggarakan Lembaga Pelatihan Program Kartu Prakerja. Evaluasi itu menghasilkan empat poin yang menjadi dasar penghentian penjualan paket pelatihan.

Program kartu prakerja diluncurkan pada Jumat, 20 Maret 2020. Pemerintah bekerja sama dengan 11 mitra yang terdiri dari delapan platform digital dan tiga mitra bayar, BNI, OVO, dan LinkAja.

Program ini merupakan salah satu janji kampanye Presiden Joko Widodo alias Jokowi pada Pemilu 2019 yang direalisasikan di tengah pandemi Covid-19. (*/Tempo)

Honda