JAKARTA – Pertumbuhan zakat nasional sepanjang 2017 mengalami tren positif. Akumulasi rata-rata pengumpulan Zakat, Infak, Sedekah (ZIS) dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL) meningkat sekitar 20 persen dibandingkan pada tahun 2016.
“Pengumpulan zakat nasional tahun 2017 diperkirakan mencapai Rp 6 triliun, sedangkan tahun 2016 mencapai Rp 5,12 trilun,” ujar Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag, M Fuad Nasar dikutip dari laman resmi Kemenag, Selasa (2/1).
Kendati demikian, ke depannya ada beberapa hal yang masih perlu menjadi perhatian bersama, seperti memperkuat koordinasi antar pemangku kepentingan dalam pengelolaan zakat, penyelengaraan regulasi yang mendukung kebangkitan zakat, serta menggalakkan gerakan zakat.
Fuad bersyukur dunia zakat Indonesia saat ini telah mempunyai dokumen standar regulasi Zakat Core Principles sebagai produk kerja sama Baznas, Bank Indonesia, dan IDB. Apalagi, saat ini juga sudah ada Indeks Zakat Nasional (IZN) yang disusun Baznas, serta Indeks Desa Zakat dan Arsitektur Zakat Indonesia.
“Saat ini sedang disusun Standar Kompetensi Khusus untuk pengurus dan amil zakat,” ujar Fuad.
Adapun Standar Kepatuhan Syariah Dalam Pengelolaan Zakat, lanjut dia, nantinya akan disiapkan Kementerian Agama sebagai regulator dan lembaga pembina perzakatan nasional. Fuad menambahkan, Kemenag menyambut baik lahirnya program Sekolah Amil Indonesia dan Sertifikasi Amil oleh Forum Zakat (FOZ) pada 2017 lalu.
Untuk pengembangannya, kata Fuad, diperlukan adanya sinergi dengan regulator dan dukungan penuh dari semua stakeholders perzakatan di Tanah Air. “Berbagai karya dan inovasi, insyaAllah akan terus mewarnai dunia zakat Indonesia sepanjang tahun 2018 ini,” kata Fuad. (*/Republika)
