Ibarat MotoGP, BUYA Raih Pole Position

Dprd ied

*) Oleh: Mokhlas Pidono

DEBAT TERBUKA putaran kedua Pilkada Kota Serang Jum’at (25/5/2018) malam tadi kembali memunculkan sosok pasangan calon Samsul-Rohman yang memiliki Jargon BUYA ini sebagai raja panggung.

Sejak debat terbuka putaran kesatu, bisa dikatakan BUYA memang menjadi man of the match dalam semua segmen. Termasuk malam tadi, konsep program yang konkret, lugas, jelas, optimis dan tidak ambigu mewarnai panggung debat yang disiarkan langsung salah satu televisi swasta lokal di Banten ini.

Jika kita ibaratkan balapan paling populer sejagat yakni Moto GP, BUYA kembali meraih “pole position” atau posisi start terdepan dalam adu gagasan tersebut. Tema ekonomi kreatif dan kesejahteraan sosial memang sudah terpatri dalam visi dan misi pasangan calon walikota dan wakil walikota nomor urut 2 ini.

Tak tanggung-tanggung, pasangan calon lawan serta panelis pun tanpa ragu menyatakan jawaban BUYA akurat dan mengapresiasi ide dan gagasan nomor 2.

dprd tangsel

Konsep ekonomi kreatif, percepatan pembangunan melalui penguatan sektor utama penunjang PDRB untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat Kota Serang terlihat sudah sangat mereka kuasai. Ruang terbuka hijau yang belum mencapai 30% di Kota Serang dipaparkan secara gamblang. Berbicara dengan berlandaskan data adalah ciri dari orang yang cerdas, tak sekedar asal bicara apalagi beretorika.

Pengentasan kemiskinan jelas sudah menjadi target prioritas mereka, targetnya pun jelas tidak mengawang-awang dan penuh rasa optimis. Keberanian dan keyakinan menjadi penguat kecerdasan dan konsep program yang sudah sangat fasih mereka kuasai. Wajar jika “pole position” kembali jadi milik mereka pada debat terbuka kedua malam tadi.

Jika anda menonton, pasti secara jujur anda akan mengakui bahwa kecepatan dan ketepatan BUYA dalam menjawab dan bertanya sulit dikejar dua lawannya. Ibarat Moto GP, mulai dari akselerasi, ketepatan memilih ban, ECU yang menunjang, stamina yang fit, motivasi yang tinggi menjadikan BUYA seperti Marquez nya panggung debat.

Ada yang bilang, itu hanya teori. Dalam tahapan apapun teori/planing menjadi yang paling awal harus dikuasai dengan baik, karena akan berdampak pada pelaksanaan dan sudah otomatis akan mempengaruhi hasil yang dicanangkan. Jika teori saja tak menguasai, bagaimana bisa mengaplikasikan, mengimplementasikan, merealisasikan program-program yang akan dijalankan, apalagi jika pemimpin salah data, duuuh itu akan sangat fatal akibatnya.

Ibarat ketauhidan, yang pertama iman itu harus tertancap dalam hati, diucapkan dalam lisan, dan dipraktekan dalam perbuatan. Begitupun konsep program BUYA, program mereka sudah tertancap dalam hati sehingga mereka begitu menguasai materi, teorinya mereka ucapkan dengan fasih dan mudah dimengerti, tinggal 1 lagi, mereka diberi kesempatan oleh masyarakat Kota Serang untuk memimpin dan mempraktekan program-program yang mereka buat.

Jadi mari kita menangkan BUYA nomor 2 pada Pilkada Kota Serang tanggal 27 Juni mendatang, sahabat mau bergabung mendukung? Kita rapatkan barisan. (***)

*) Mokhlas Pidono, warga biasa yang juga calon pemilih di Pilkada Kota Serang / DOK

 

Golkat ied