Kelayakan Akademik sebuah Disertasi

Sankyu

Oleh DR. Padlia Parakasi

Disertasi Abdul Aziz, Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. telah ikut meramaikan dunia maya akibat hasil penelitiannya yang membolehkan seks di luar nikah atau non marital dengan menjadikan pemikiran Muhammad Shahrour tentang milk al-yamin sebagai sumber primer. Saya teringat pada sebuah peristiwa ketika masih kuliah di Pascasarjana. Seorang mahasiwa yang membahas pemikiran Buya Hamka tentang Sejarah Islam Indonesia. Guru Besar yang membimbing kami tidak membolehkan karena di dunia akademik, Hamka tidak diakui sebagai seorang sejarawan karena bukunya tentang sejarah Islam Indonesia tidak diketahui dari mana pengambilannya berhubung bukunya itu tidak berfootnot. Beda dengan pemikiranya tentang sastra, dakwah, tafsir. dan tasawuf justru dianjurkan pada mahasiswa untuk menelti lebih dalam dan mengangkatnya dalam bentuk disertasi. Hamka diakui sebagai ahli dan ulama besar dalam bidang tersebut.

Sekda ramadhan

Muhammad Shahrour adalah seorang Profesor Teknik Sipil Emeritus di Universitas Damaskus yang banyak menulis tentang Islam secara populer walau dianggap bukan kompetensinya. Shahrour dilatih sebagai insinyur di Suriah, di daerah bekas Uni Soviet dan Irlandia dan doktornya pun masalah keinsinyuran dari sebuah universitas di Rusia. Tidak heran tatkala berbicara masalah Agama Islam akan keluar dari mainstream ulama bahkan kontradiktif.

Sejak awal proposal ini dipertanyakan, kenapa diloloskan? Ketua prodi seharusnya mempertanyakan lebih dahulu tentang keahlian Muhammad Shahrour. Tidak perlu sampai ke direktur PPs, sebab pasti keabsahan hasil peneltiannya dipertanyakan. itulah yang terjadi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Membahas pemikiran seseorang yang bukan ahlinya, bak meminta perbaikan arloji pada tukang batu, akhirnya, arloji bukannya tambah baik tetapi hancur dimartil. Hal yang sama pada hasil disertasi ini bisa berdampak pada kerusakan moral umat. Umat sekarang sudah terlalu berat bebannya menghadapi keterbelakangan dalam berbagai bidang kemajuan, jangan pula ditambah dengan pemikiran yang asal-asalan.

Wassslam,
Palu, 4 September 2019

Honda