Sumber Belajar dan Media Pembelajaran
Ketersediaan sumber belajar yang berkualitas sangat penting untuk keberhasilan upaya apa pun untuk melibatkan anak-anak dalam kegiatan akademik yang konstruktif. Agar anak-anak dapat mengembangkan budaya belajar mereka sendiri, yang akan menjadi dasar bagi pembentukan kebiasaan di tahun-tahun berikutnya, dan agar lingkungan belajar yang menarik dan menyenangkan dapat dibentuk untuk anak-anak dengan bantuan sumber belajar. Akibatnya, memiliki akses ke materi pendidikan yang sesuai sangat penting selama pengajaran di kelas.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi sumber belajar yang ada berdampak signifikan terhadap kualitas pembelajaran dan pendidikan masyarakat; jika kondisi dan ketersediaan sumber belajar memadai, maka proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Hal ini secara tidak sengaja menggambarkan pentingnya memahami pentingnya sumber belajar dalam suatu proses pembelajaran.
Sumber belajar mengacu pada setiap dan semua bahan yang digunakan siswa untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, termasuk tetapi tidak terbatas pada data, orang, dan bentuk tertentu.
Seseorang yang menggunakan alat yang dirancang untuk memudahkan penyampaian konten di kelas menggunakan media pembelajaran. Hal-hal seperti itu adalah anugerah besar bagi para pendidik dan cara untuk memastikan bahwa sekolah adalah tempat yang positif dan menarik bagi semua siswa. Agar siswa terlibat di kelas saat menggunakan media pembelajaran digital, instruktur harus mempertimbangkan alat mana yang paling cocok untuk siswa mereka.
Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Mengingat peran media pembelajaranran pendidikan memiliki efek mendalam pada indera. Penggunaan media di dalam kelas merupakan cara yang logis untuk menjamin siswa benar-benar memahami materi yang dibahas. Dibandingkan dengan siswa yang menggunakan isyarat pendengaran dan visual, mereka yang mode instruksi utamanya adalah pendengaran saja akan memiliki tingkat pemahaman yang berbeda dan periode retensi “memori” yang lebih pendek. Selain merangsang dan melibatkan siswa secara intelektual dan emosional, media pembelajaran juga dapat menciptakan suasana senang dan gembira.
Namun dalam kenyataannya guru masih enggan menggunakan media dalam mengajar, meskipun bukti menunjukkan bahwa hal itu akan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dan meningkatkan motivasi mereka untuk belajar. Setidaknya ada Enam alasan guru tidak menggunakan media pembelajaran di kelas, yaitu:
- Menggunakan Media itu Repot
Persiapan penggunaan media di dalam kelas perlu dilakukan, terutama jika media yang digunakan membutuhkan listrik, seperti overhead projector, video cassete player, slide projector, internet, atau overhead projector.
- Media itu Canggih dan Mahal
Media tidak selalu sangat tercerahkan dan serba tahu. Nilai sebenarnya dari media pembelajaran bukanlah pada seberapa mewahnya (terutama jika mahal), tetapi pada seberapa baik media tersebut membantu pembelajaran. Tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak bagi guru untuk membuat berbagai media sederhana.
- Tidak Bisa
Beberapa pendidik sebenarnya mengungkapkan “ketakutan” ketika menggunakan segala jenis alat teknologi di kelas. Electrophobia mencakup berbagai ketakutan yang berhubungan dengan listrik, termasuk sengatan listrik, korsleting, menerima pijatan yang salah, dan sebagainya.
- Media itu Hiburan
Meskipun pembelajaran harus dilakukan dengan serius, siswa terkadang menggunakan media untuk tujuan yang tidak penting, seperti bermain game. Belajar tidak sama dengan hiburan. Telah terjadi pergeseran cara orang berpikir tentang pendidikan; jika belajar bisa menghibur, tidak ada alasan harus membosankan, dan jika bisa sederhana, tidak ada alasan harus rumit.
- Tidak Tersedia
Mungkin ini penjelasan yang bisa dipahami mengingat minimnya media pendidikan di sekolah. Meskipun demikian, pendidik tidak boleh menyerah; untuk berhasil di bidangnya, guru harus banyak akal, orisinal, dan proaktif. Guru tidak perlu menggunakan teknologi mutakhir untuk menciptakan materi pembelajaran yang efektif;
- Kebiasaan Menikmati Ceramah
Mengingat kelangkaan sumber daya kelas, ini bisa menjadi asumsi yang masuk akal untuk dibuat. Tetapi guru tidak boleh putus asa; mereka harus kreatif, inovatif, dan proaktif untuk membuat perbedaan dalam profesi mereka.
a. Klasifikasi Media Pembelajaran
Istilah “media pembelajaran” mengacu pada kombinasi orang, pesan, dan teknologi yang digunakan dalam pendidikan. Ketika kekuatan baru memasuki bidang pendidikan, bentuk-bentuk baru media pembelajaran muncul, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri. Dari sinilah muncul upaya untuk mengkategorikan/mengelompokkan media yang menghasilkan pengembangan taksonomi media pendidikan.
b. Karakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik masing-masing media pembelajaran dapat dihubungkan atau dilihat dari sudut yang berbeda; misalnya, Schramm mempertimbangkan efektivitas biaya media, luasnya topik yang dapat diliput, dan kesederhanaan operasi (Sadiman, et al., 1990). Kualitas media juga dapat dianalisis berdasarkan kapasitasnya untuk merangsang indera individu. Memahami fitur dari berbagai bentuk media pendidikan sangat penting untuk mengklasifikasikan dan memilih di antara mereka. Menurut Sadiman, dkk. (1990) dan Kemp (1975), karakteristik media berfungsi sebagai dasar untuk membuat pilihan terbaik media untuk konteks instruksional yang diberikan.
c. Pemilihan Media Pembelajaran
Beberapa kriteria dapat digunakan dalam proses seleksi untuk memastikan bahwa kebutuhan terpenuhi dan tujuan pembelajaran tercapai. Beberapa kategori luas dari faktor evaluasi adalah: Pertama, tujuan pembelajaran, kedua, seberapa baik tujuan tersebut selaras dengan konten kursus, ketiga, siapa siswanya, keempat, bagaimana mereka belajar dengan baik, kelima, pengaturan kelas, dan keenam, ketersediaan sumber daya tambahan.
Faktor-faktor tersebut di atas membantu pendidik membuat dan menerapkan materi pembelajaran yang dapat diakses, efisien, dan hemat biaya. Sangat penting bagi para pendidik untuk mengadopsi perubahan pola pikir ke arah inovasi dan kreativitas yang konstan untuk menghasilkan pengalaman pendidikan berkualitas tinggi bagi siswa mereka.
KESIMPULAN
Lingkungan siswa, serta pesan, orang, dan materi lain di dalamnya, dapat berfungsi sebagai sumber belajar.
Berikut adalah beberapa cara di mana siswa dapat memperoleh manfaat dari penggunaan sumber belajar yang tersedia: dengan secara aktif mencari pengalaman yang akan memfasilitasi pembelajaran mereka dalam beberapa cara, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Media pembelajaran adalah bagian penting dari setiap sistem pendidikan yang efektif. Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan ketika memilih media pembelajaran, tetapi media pembelajaran yang Anda pilih akan berdampak.
Siswa tidak hanya diajak berfantasi dan berimajinasi, tetapi siswa dapat melihat kenyataan walaupun hanya melalui gambar dan video, oleh karena itu media memiliki manfaat dan fungsi sebagai sarana bagi guru untuk dapat menyampaikan materi pelajaran menjadi lebih menarik, tidak hanya membosankan.
Tim Penulis
Lia Kurnia Asih, 7772210002@untirta.ac.id
Moh. Aminuddin, 7772210016@untirta.ac.id
Abdurrohman, 7772210022@untirta.ac.id
Lukman Nulhakim Lukman.nulhakim@untirta.ac.id
Teknologi Pendidikan
Pasca Sarjana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
