Check Point Di Tiga Perbatasan Pandeglang Dikeluhkan, Malam Tidak Ada Petugas

Lazisku

PANDEGLANG – Sejumlah titik check point yang diprioritaskan pemerintah daerah untuk memfilter orang masuk ke Pandeglang mulai menunjukan kelengangan bahkan terkesan seremoni.

Pasalnya, jam piket yang seharusnya dijalankan 24 jam ternyata tidak dilakukan oleh para petugas.

Berdasarkan pantauan di lapangan pada Selasa (21/4/2020) dini hari kemarin, penjagaan di perbatasan Pandeglang-Serang Gayam Kecamatan Cadasari, dan di Terminal Kadu Banen, terlihat lengang dan tidak ada aktifitas cek kesehatan dari Tim Gugus Tugas Penanganan Covid19 kepada para pengendara yang mau masuk ke daerah Kabupaten Pandeglang.

Ks

Padahal lalu lalang kendaran pribadi maupun angkutan ramai masuk ke daerah Kabupaten Pandeglang.

Zaenal Faqih Maulana, salah seorang pedagang roti bakar yang biasa mangkal disekitar posko check point di Cadasari menuturkan, bahwa pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh petugas gabungan hanya dilakukan dari pagi sampai sore hari saja dan untuk malam hari tidak ada penjagaan.

“Kalau pagi sampe sore ada, yang saya tahu itu para petugas bubar sekitar pukul 17.00 s/d 17.30 dan mulai lagi setelah magrib dan bubar setelah isya,” ungkapnya saat ditemui dilokasi.

dprd pdg

sementara itu, salah seorang warga yang ada di Kecamatan Carita, Kelvin Candra menuturkan, untuk petugas yang berjaga di Terminal Carita malam hari tidak berjaga, malah ada kumpulan warga sekitar yang sedang sedang berkumpul ria.

“Untuk di Carita, memang warganya sering lewat ke Cilegon, pada saat saya pantau ke lokasi ternyata tidak ada petugas yang berjaga, malah di situ ada masyarakat biasa yang sedang ngopi, kalau begini caranya pendatang bisa masuk malam hari,” katanya, Ahad (19/4/2020).

Sementara itu, warga lainnya yang sudah pulang dari daerah luar kota, Ridwan mengatakan, dirinya saat melewati daerah Gayam tidak ada petugas yang berjaga, menurutnya itu tidak bisa membendung pendatang dari luar kota yang kategori zona merah.

“Kalau tidak salah di Cadasari itu tidak ada yang berjaga pas saya lewat, tapi memang tendanya ada, kalau lihat informasi yang beredar itu kan katanya harus dijaga, tapi kalau tidak dijaga nanti bisa berbahaya terhadap penyebaran virus corona,” ujarnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pandeglang, Tatang Muhtasar mengatakan, untuk masalah waktu pihaknya telah menetapkan 24 jam berjaga, namun dirinya memberikan keluasan kepada petugas yang ada di lapangan.

“Surat tugas kami tiga shift jadi 24 jam, kalau di lapangan itu kami serahkan pada para petugas yang ada di lapangan, intinya kami serahkan sepenuhnya yang ada di lapangan,” ucapnya. (*/Gatot)

Kpu
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien