Dapat Beasiswa, 2 Pemuda Pandeglang Berangkat Ke Amerika Tanpa Perhatian Pemerintah

PANDEGLANG – Dua pemuda Pandeglang yang mendapat beasiswa Sport Visitor Program dari Asian Soccer Academy (ASA) Foundation bekerjasama dengan FootbalNet La Masia Barcelona serta Kedutaan Besar Amerika untuk menimba ilmu bidang keolahragaan sepakbola ke Amerika, mulai bertolak ke negeri Paman Sam melalui Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (28/4/2018), menggunakan maskapai United Airlines.

Dua pemuda tersebut yakni Dede Jumi Suryana asal Menes, Kabupaten Pandeglang, dan Ari Maulana asal Saketi, Kabupaten Pandeglang. Keduanya merupakan guru olahraga, dimana Dede Jumi Suryana mengajar di SMA Negeri 4 Pandeglang dan Ari Maulana mengajar di SMA Negeri 10 Pandeglang.

Beasiswa yang mereka dapat, hasil dari mengikuti program ASA Foundation selama 9 bulan, yang hasil laporannya di seleksi oleh pihak ASA Foundation hingga terpilih 8 orang se-Indonesia untuk diberangkatkan ke Amerika Serikat.

Ironinya, keberangkatan kedua pemuda berprestasi tersebut tanpa sedikitpun ada perhatian baik dari pemerintah daerah ataupun pemerintah provinsi.

Sempat memberikan surat pemberitahuan langsung dari Kedubes Amerika Serikat terkait beasiswa tersebut ke Bupati Pandeglang, namun seolah tidak mendapat respon apapun dari pihak terkait.

Sempat mendapat apresiasi dan diundang langsung oleh Kadispora Provinsi Banten, H. Deden Apriandhi ke ruang kerjanya beberapa waktu lalu, Kadispora pun sempat berujar akan memberikan apresiasinya kepada kedua pemuda berprestasi tersebut, dan menjanjikan akan memberikan ceremoni pelepasan kepada kedua pemuda tersebut saat akan berangkat.

Namun, janji itu seolah hanya menjadi isapan jempol belaka. Pasalnya, saat dikonfirmasi terkait hal itu, mereka mengatakan bahwa sampai saat ini tidak ada bentuk perhatian dari pemerintah sampai ke pemberangkatannya mereka.

“Belum ada, konfirmasi dari Dispora tidak ada. Ya sudahlah, mungkin mereka memang ga merhatiin hal seperti ini,” ucap Dede saat dihubungi faktabanten.co.id via WhatsApp.

“Saat ini kita lagi transit di Jepang, mohon doanya aja semoga kita selamat sampai tujuan dan kembali dengan selamat. Dan ilmu yang kita dapat bisa bermanfaat untuk orang banyak,” imbuhnya.

Kadispora Provinsi Banten, H. Deden Apriandhi saat dikonfirmasi terkait persoalan tersebut, mengakui jikalau dirinya lupa untuk memberikan perhatian kepada dua pemuda Pandeglang tersebut.

“Iya sampai sekarang saya lupa, belum ada komunikasi,” dalihnya.

“Nanti pokonya gini deh, paling setidaknya nanti sepulangnya mereka dari sana aja lah kita akan berikan apa yang sempat saya janjikan,” tambahnya.

Sementara itu, Akademisi Untirta sekaligus Pengamat Pendidikan, Ipan Hilmawan yang mengetahui persoalan tersebut turut memberikan tanggapannya. Menurutnya seharusnya Pemerintah dalam hal ini Dispora Banten harus bisa menepati apa yang menjadi awal ihwal pernyataannya.

“Saya merasa miris kalau tidak ada anggaran yang di fasilitasi oleh Dispora kepada kedua pemuda berprestasi itu,” katanya.

“Saya mengetuk kepada pemerintah, khususnya Dispora untuk bisa memberikan apresiasi dan memfasilitasi apa yang sudah menjadi pernyataannya di awal,” tambahnya. (*/Ndol)

Honda