Komisi II DPRD Ngaku Terima Keluhan Mahasiswa Tak Bisa Ujian karena Beasiswa Belum Dibayarkan Pemkot Cilegon
CILEGON – Ketua Komisi II DPRD Kota Cilegon, Fauzi Desviandy, menegaskan pentingnya kesinambungan program beasiswa sebagai bentuk investasi jangka panjang dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Hal ini disampaikan Fauzi di tengah sorotan publik terhadap implementasi program Beasiswa Cilegon Juara yang menggantikan skema beasiswa full sarjana era Walikota Helldy Agustian.
“Pasti kita apresiasi, apapun program yang bagus itu harus dilanjutkan,” ujar Fauzi, Senin (2/6/2025)
Ia mengaku telah menerima sejumlah keluhan langsung dari mahasiswa terkait keterlambatan pembayaran beasiswa yang menyebabkan mereka tidak bisa mengikuti ujian.
“Kasian kan anak-anaknya sudah masuk distop, kasihan juga, gak semua punya uang,” ungkapnya.
“Ada beberapa mahasiswa melakukan keluhan ke saya, datang ke saya ke kantor, lewat IG juga ada, beberapa gak ikut ujian karena belum dibayarkan,” lanjut Fauzi.
Merespons hal itu, Komisi II DPRD telah berkoordinasi dengan bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) di lingkungan Pemkot Cilegon agar segera mengambil tindakan.
“Itu yang kita koordinasikan lewat Kesra yah, segera dibayarkan karena kasian juga orang gak bisa ikut ujian juga kan,” katanya.
Fauzi juga menyoroti perubahan skema beasiswa yang sebelumnya memberikan bantuan penuh bagi mahasiswa sarjana dengan kriteria ketat, kini digantikan oleh program ‘Beasiswa Cilegon Juara’ yang diharapkan bisa menjangkau lebih banyak kalangan.
“Karena kalau dulu, penerima Beasiswa Full Sarjana syaratnya kan orang Cilegon minimal tinggal 5 tahun, kemudian tidak mampu, baru yang ketiga yang mampu tapi berprestasi,” jelasnya.
“Kalau sekarang kan diganti dengan Beasiswa Cilegon Juare, harapan saya juklak juknis-nya seperti apa semoga bisa menyerap lebih banyak mahasiswa lah,” imbuhnya.
Menurut Fauzi, keberadaan beasiswa bukan hanya sekadar bantuan pendidikan, melainkan bentuk komitmen jangka panjang pemerintah dalam menyiapkan generasi unggul Cilegon di masa depan.
“Namanya beasiswa ini kan investasi sumberdaya manusia,” pungkasnya.
Sebelumya, Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon memastikan keberlanjutan program Beasiswa Full Sarjana yang telah digagas sejak masa kepemimpinan Walikota Helldy Agustian tetap akan dilanjutkan.
Kebijakan ini mendapat penegasan langsung dari Wali Kota Cilegon, Robinsar, dalam pertemuan dengan jajaran Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) pada Kamis (29/5/2025) dan diunggah di laman media sosial @robinsar19.
Dalam unggahan tersebut, Robinsar menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan program hingga para mahasiswa menyelesaikan pendidikan mereka.
“Yang juga adik-adik yang kemarin masih mendapatkan program beasiswa itu akan kami lanjutkan sampai wisuda,” ujar Robinsar dalam unggahan tersebut.
Program beasiswa ini ditujukan bagi mahasiswa yang sebelumnya telah terdaftar sebagai penerima bantuan, dengan tetap mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan. Robinsar menegaskan bahwa tidak ada perubahan mendasar terhadap mekanisme program.
“Dengan catatan tetap syarat dan ketentuan yang berlaku jadi nilai IPK dan lain-lain jadi kita lanjutkan beasiswanya,” lanjutnya.
Persyaratan seperti pencapaian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimum tetap diberlakukan untuk memastikan penerima beasiswa memiliki komitmen dan kemampuan akademik yang memadai. Selain IPK, sejumlah ketentuan administratif juga menjadi dasar kelayakan. (*/ARAS)
