Demonstrasi di Depan Pendopo Kabupaten Pandeglang Ricuh
PANDEGLANG – Sedikitnya 4 petugas polisi terluka, termasuk 11 orang pendemo yang dilarikan ke rumah sakit, akibat bentrokan dengan demonstran di Depan Halaman Gedung Pendopo Bupati Pandeglang. Kamis (3/8).Massa aksi unjuk rasa yang menuntut bupati pandeglang, menganulir hasil pemilihan kepala Desa (PILKADES) di desa Pasir Gadung Kecamatan karang Tanjung, yang di indikasi ada kecurangan yang dilakukan oleh panitia pemilihan kepala Desa setempat.
Dari hasil pantauan Wartawan, Kericuhan terjadi di saat para demonstran memaksa masuk ke Pendopo bupati pandeglang untuk bertemu dengan bupati pandeglang, Namun dihadang oleh petugas kepolisian dari Polrest Pandeglang dan bentrokan pun tak terelakkan.
Pantauan wartawan, bentrokan tidak terelakan ketika massa memaksa menyampaikan aspirasi dengan anarkir. Polisi terpaksa membarikade massa yang mulai anarkis dengan menurunkan pasukan pengurai massa (Ramas), baracuda dan pasukan bersenjata lengkap.
Akibat insiden itu menyebabkan belasan massa pengunjuk rasa mengalami cidera, termasuk dari kepolisian yang mendapat lemparan dari benda tumpul sambil meneriakan aspirasi yang dikomandoi Ujang Kemod, massa terus merangsek dan keributan semakin meluas.
“Yang ingin perubahan ayo maju. Polisi jangan mengalangi kami, kami hanya ingin mendapatkan keadilan,” ujar Ujang Kemod dalam orasinya.
Ujang Kemod menilai, Pilkades Pasigadung tidak sah karena terjadi kecurangan yang terstruktur sistemasis dan masif. Dirinya mendesa, Pemkab Pandeglang untuk menganulir hasil Pilkades Pasirgadung dan mengulanginya.
“Batalkan hasil Pilkades Pasirgadung dan gelar Pilkades ulang,” tegasnya.
Sementara, Kasat Sabhara Polres Pandeglang, AKP suyana mencoba menenangkan, massa yang semakin anarkis. Pihaknya meminta, massa untuk tenang dan membubarkan diri.
“Kami minta massa untuk tenang dan lebih baik membubarkan diri. Jika teta anarkis kami tidak segan-segan mengbil tindakan tegas,” tegasnya.
Aksi tersebut merupakan bagian dari simulasi pengamanan Pilkades serentak yang digelar November 2017. Tidak menimbulkan korban luka ataupun anarkis yang sesungguhnya. (*)