Omset Menurun, Eks Pedagang alun-alun Pandeglang Desak pemkab Carikan Solusi

Sankyu

PANDEGLANG – Para Pedagang Eks Alun-Alun Pandeglang yang saat ini berjualan di Halaman Kantor Perum Perhutani Pandeglang (Pusat Wisata Kuliner Perhutani), Meminta Pemerintah Kabupaten Pandeglang untuk segera mencarikan solusi untuk lokasi baru untuk para pedagang berjualan kembali, Pasalnya lokasi yang saat ini di tempati jauh dari kata layak dan berpengaruh pada omset yang diperolehnya.

Andi, Pedagang Sosis Bakar mengeluhkan turunnya omset paska berdagang di halaman kantor perhutani, Pasalnya area yang ada diperhutani sangat kurang dari representatif karena area terbukanya terlalu sempit. Parahnya, kendaraan seperti mobil tidak diperbolehkan memasuki area jualan pedagang, sehingga menurunkan daya beli masyarakat. Selain itu, pedagang juga mengeluhkan sarana air bersih yang belum tersedia. Faktor lain merosotnya pendapatan karena antara pedagang kuliner dengan permainan anak-anak telah dipisahkan.

“Tidak ada fasilitas air bersih bahkan saat jalan becek yang memperbaiki para pedagang dari hasil iyura para pedagang yang ada di perhutani,” kata Soleh kepada awak media, Kamis (6/7).

Ia mengaku jika dibandingkan pada saat berdagang di alun-alun omset yang diraih sangat menjanjikan. Hal tersebut dikarenakan banyak masyarakat yang bermain, sehingga sangat berpengaruh dengan para pedagang.

Sekda ramadhan

“Sebelum di pindahkan ke sini kami satu haru itu bisa mendapatkan Rp600 sampai Rp800 ribu, namun setelah di pindahkan ke sini pendapatan paling dapat menurun hingga 50 persen,” keluhnya.

Tambah soleh, pendapatan berkurang karena area parkir sangatlah tidak memadai untuk kendaraan empat. Sehingga masyarakat banyak yang malas untuk mampir ke area kuliner di perhutani.

“Area parkir tidak ada, karena area parkir dengan tempat kuliner begitu jauh terus tempatnya terlalu kecil. Itu lah penyebab para pedagang di sini selalu sepi,” sebutnya.

Soleh, meminta agar Pemkab Pandeglang segera memberikan solusi bagi para pedagang kaki lima. Jika hal tersebut di biarkan tidak menutup kemungkinan banyak pedagang yang akan gulung tikar.

“Kami meminta agar pemkab memberikan solusi yang baik, syukur-syukur bisa berdagang lagi di alun-alun,” pintanya. (*)

Honda