Pedagang Daging Ayam di Serang Ngeluh Sepi Pembeli

DPRD Pandeglang Adhyaksa

SERANG – Pedagang daging ayam di Pasar Ciruas, Kabupaten Serang ngeluh lantaran sepi pembeli. Hal tersebut akibat dari kenaikan harga daging ayam yang membuat sepinya pembeli.

Nurmatyas (45) salah satu pedagang ayam mengatakan, sudah sejak dua hari yang lalu dagangannya mengaku sepi pembeli, tidak ramai seperti biasanya.

“Udah dua hari kemarin sepi pembeli ini gak rame kaya biasanya ramai dari pagi,” ujarnya kepada awak media, Kamis (1/4/2021).

Menurutnya, hal itu akibat dari kenaikan harga daging ayam, yang semula berada di angka Rp35 ribu kini menjadi Rp37 ribu per kilogramnya.

“Ini ada kenaikan harga kang. Tadinya kan cuma Rp 35 ribu sekarang jadi Rp 37 ribu per kilogramnya,” katanya.

Loading...

Ia mengatakan, dalam satu hari biasanya dagangannya itu ludes sebanyak 100 kilogram, namun saat ini hanya 50 kilogram sehingga terjadi penurunan omzet.

“Ini ada penurunan omzet juga gara-gara naik. Mungkin ada aja pedagang yang masih beruntung gak turun omzet, tapi kebanyakan ya pada susah sekarang mah pedagang ayam,” tuturnya.

Untuk menutupi kerugian, Nurma pun menjual terpisah sesuai kebutuhan warga. Seperti menjual jeroan ayam dan lainnya yang di minati oleh pembeli karena harga lebih terjangkau.

“Buat nutupin kerugian paling ini jual usus, ceker sama yang lain nih. Semua itu yang paling diminati sekarang, entah buat bikin seblak dan yang lainnya kan,” ungkapnya.

Berbeda hal dengan Nurmatyas, Udin (25) salah satu pedagang daging ayam mengaku saat masih stabil pada penjualannya. Meskipun dirinya memprediksi kedepan mendekati bulan puasa harga daging ayam akan naik kembali dan membuat sepi pembeli.

“Saya kalo sekarang masih stabil sih. Tapi gak tau nih kedepannya, mendekati puasa begini biasanya agak naik harganya,” tukasnya. (*/Roel)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien