Proyek Irigasi Cisata Yang Dibangun DPUPR Banten Ambrol

PANDEGLANG – Pembangunan jaringan irigasi rawa dan jaringan pengairan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten yang dilaksanakan PT Nine November Gemilang diwilayah irigasi sungai Cisata mengalami ambrol, diduga ambrolnya irigasi karena tidak berkuwalitasnya material bangunan yang digunakan. Padahal jaringan irigasi tersebut akan mengairi beberapa Desa Ramaya, Kondangjaya, Tegal, Harapan Karya, Surakarta Kecamatan Cikedal, Kabupaten Pandeglang.

Informasi yang berhasil dihimpun, program kegiatan pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi rawa dan jaringan pengairan itu dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) Banten, dengan anggaran sebesar Rp 4 milyar lebih

Azis warga setempat dan aktivis Pandeglang mendesak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) Provinsi Banten dan konsultan agar ketat dalam melakukan pengawasan pekerjaan tersebut pasalnya pekerjaan yang tengah dilaksanakan sudah ambruk dan ini disebabkan lantaran kualitas tersebut kurang bagus

“Kami menduga ada kerjasama yang tidak baik antara dinas, konsultan dan pengusaha, hal tersebut dilihat dari pelaksanaan pekerjaan yang kami nilai lamban serta asal-asalan,” katanya.

Tidak hanya itu, dalam pekerjaan dan pengiriman bahan matrial yang tidak memenuhi standar atau spek, buktinya pekerjaan yang baru beberapa hari dikerjakan sudah ambrol, ia menduga hal tersebut dikarenakan matrial pasir yang mengunakan pasir lokal dan lingkar, batu yang mengandung cadas, takaran adukan tidak sesuai spek.

Lantik dprd

“Kami khawatirkan lagi diduga pekerjaan tersebut di subkan keperusahan lain atau perorangan, semoga hal itu tidak terjadi. Intinya kami meminta kepada pihak pelaksana untuk memperbaiki bangunan yang ambrol dan untuk mengedepankan kualitas agar bangunan tersebut terlihat bagus dan kukuh,” imbuhnya.

Pengerjaan proyek itu harus ditinjau ulang, selain itu harus ada evaluasi dari dinas terkait. Karena dari hasil kajian bahwa setiap pekerjaan ada ketidak sesuaian, Dampaknya nanti jelas, masyarakat yang akan dirugikan. Oleh sebab itu, harus dievaluasi jangan sampai dinas terkait diam.

“Pengawasan harus ditingkatkan, agar tidak ada celah pelaksana. Selain itu kami minta ada ketegasan terhadap pelaksana kegiatan yang nakal,” tegasnya.

Jangan sampai instansi terkait itu terkesan tutup mata dengan adanya persoalan di lapangan, padahal sudah jelas dari bangunan irigasi ada yang ambrol dan harus segera diperbaiki kembali.

“Kami menduga ada kongkalingkong antara pengusaha dan pihak instansi terkait. Karena persoalan yang ada di lapangan tidak segera diperbaiki seolah terkesan tutup mata,” ujarnya. (Oriel)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien