Studi Banding ke Pandeglang, Bupati Soppeng Jalin Kerjasama Soal Pengembangan Industri Batik
PANDEGLANG – Usai melakukan kunjungan ke Rumah Kemasan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM (Disperindag) Pandeglang dan Command Center milik Dinas Komunikasi Informasi Sandi dan Statistik (Diskomsantik) Pandeglang, Bupati Soppeng Provinsi Sulawesi Selatan mengaku tertarik dengan kerajinan batik yang ada di Kabupaten Pandeglang, Bahkan pihaknya juga berencana akan menjalani kerjasama dengan Kabupaten Pandeglang khususnya industri batik.
Bupati Soppeng, Andi Kaswadi Razak menerangkan, Kabupaten Soppeng dikenal sebagai salah satu penghasil sutera di Indonesia. Apalagi pada tahun 1970, Kabupaten Soppeng pernah menjadi penghasil sutera tertinggi di Indonesia.
“Kalau kami di Soppeng, penghasil sutera tetapi tidak ada pembatik di sana. Mudah-mudahan nanti, kami punya kainnya, Pandeglang punya pembatiknya. Nanti kita kembangkan,” ujarnya usai berkunjung ke Ruang Pintar, Jumat (23/2/2018).
Sementara itu, Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengaku tersanjung dengan kedatangan rombongan dari Kabupaten Soppeng. Baginya, Study Banding ini adalah sebuah penghargaan bagi Pandeglang.
“Meski mereka melakukan Study Banding, namun kami juga banyak belajar dari rombongan Bupati Soppeng, bahkan saling mengadopsi terobosan yang sudah dilakukan,” kata Irna.
Mengenai ketertarikan kerjasama pengembangan batik, Irna menyambut baik minat tersebut. Bahkan ia mengaku bersedia memberi pelatihan membatik hingga mengirim tenaga pembatik jika diperlukan.
“Bisa jadi nanti pengrajin batik kami dikirim ke sana untuk membimbing. Namun saat ini kami belum bisa karena tidak ada anggaran. Tetapi pada intinya kami siap membina dan membantu. Untuk saat ini, komunikasi kerjasama itu akan lebih diintensifkan melalui surel atau media komunikasi lain,” ujar bupati.
Usai mengunjungi Rumah Kemasan dan Ruang Pintar, rombongan dari Kota Kelelawar itu melanjutkan study nya ke BUMDes Bangkuyung, Kecamatan Cikedal, dan mengakhiri Study Bandingnya ke Tanjung Lesung untuk mempelajari sektor wisata di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tersebut. (Gatot)