BI Perkenalkan QRIS, Ratusan Mahasiswa UIN Banten Antusias

SERANG – Ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten antusias saat Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten perkenalkan sistem pembayaran non tunai berupa Quick Responds (QR) Code Indonesia Standard (QRIS)

Sistem tersebut, merupakan instrumen untuk melakukan pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik, atau mobile banking.

Tentu adanya QRIS diharapkan dapat mendorong efisiensi perekonomian, mempercepat keuangan inklusif serta memajukan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) hingga ke daerah-daerah.

Lantaran, perkembangan pembayaran digital di Indonesia saat ini makin pesat, seiring makin banyaknya financial technology (fintech) yang beroperasi, seperti Survei Al phaWise dan Morgan Stanley telah menyebutkan bahwa potensi dananya mencapai US$50 miliar pada 2027. Dan QR Code Indonesia Standar (QRIS) pun dirilis oleh Bank Indonesia (BI) demi terciptanya efesiensi dan keamanan, baik bagi konsumen maupun merchant.

Manfaat QRIS begitu kompleks untuk membantu efesiensi bagi semua pihak. Misalnya bagi pengguna, manfaatnya yaitu lebih fleksibel memilih alternatif sumber dana dan atau instrumen pembayaran. Lalu manfaat untuk pedagang, yaitu akan lebih praktis karena hanya perlu satu QR Code pembayaran dengan standar QRIS untuk menerima pembayaran. Sedangkan manfaat bagi industri, bisa meningkatkan interkoneksi dan interoperabilitas sehingga mengurangi fragmentasi dan lebih efisien.

Seiring dengan itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Erwin Soeriadimadja mengatakan, QRIS merupakan instrumen untuk melakukan sistem pembayaran non tunai dengan lebih praktis. Hal itu pun kata Erwin sejalan dengan tujuan tunggal BI.

“Tujuan tunggal BI yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah,” katanya saat memberikan kuliah umum yang bertajuk ‘Kebanksentralan dan sistem pembiayaan di Indonesia’ kepada ratusan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Banten, di Aula lantai II Sadjeli Hasan, Jumat (6/12/2019).

Selain itu, pihaknya mendorong UMKM-UMKM yang ada di Banten untuk masuk dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang berkembang saat ini. Hal itu dilakukan agar potensinya masuk kedl dalam ekonomi digital.

“Di samping kita melakukan edukasi, mempersiapkan para UMKM untuk go digital, dan para petani juga kita dorong hasil buminya melalui transaksi e-commerce,” terang Erwin.

Sementara itu di tempat yang sama, Rektor UIN SMH Banten Fauzul Iman, merespon baik dengan adanya sosialisasi atau upaya untuk memperkenalkan sistem pembayaran non tunai berupa QRIS.

“Ini adalah upaya perbaikan penataan perlindungan, dari konstelasi pembayaran yang selalu dilakukan secara tradisional. Tetapi saat ini dilakukan secara digital, yang sudah menjadi teknologi canggih, dan itu harus kita respon dengan baik,” ujarnya saat memberikan sambutan.

Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa mahasiswa tidak boleh buta dengan pesatnya perkembangan teknologi. Menurutnya, QRIS harus bisa dicermati dengan baik.

Lewat sistem pembayaran QRIS kata Fauzul, tidak menuntut kemungkinan kantin-kantin yang ada di setiap kampus akan menggunakan platform digital.

“Mari kita sambut dengan gembira,” tukasnya.

Senada dengan rektornya, Muhammad Nizar Alwan mahasiswa semester 5 Jurusan Perbankan Syariah antusias saat BI memperkenalkan QRIS. Ia mengaku dapat memahami banyaknya manfaat ketika menggunakan sistem pembayaran non tunai berupa QRIS.

“Senang, manfaatnya kita lebih terbuka dalam prihal sistem pembayaran, mempermudah dalam pembayaran,” tutupnya. (*/Qih)

Honda