Kelas Terbatas, Siswa SD di Lebak Numpang Belajar di Madrasah

LEBAK – Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Pasirkupa, Desa Pasirkupa, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, membutuhkan ruang kelas baru. Pasalnya, dengan jumlah siswa sebanyak 327, SD ini hanya memiliki 6 ruang kelas.

Akibat keterbatasan ruang belajar, pihak sekolah pun terpaksa harus membagi kegiatan belajar mengajar di beberapa tempat.

Kepala SDN 2 Pasirkupa, Huryati membenarkan kondisi yang dialami sekolah tersebut. Sehingga pihaknya harus membagi siswanya di tempat lain lantaran tidak memiliki ruang kelas yang cukup.

“Kondisi ini sudah lama kami alami karena kekurangan lokal. Kami terpaksa harus menyewa sebuah madrasah untuk melakukan kegiatan belajar mengajar,” ucap Huryati kepada faktabanten.co.id, Senin (28/10/2019).

Ia menjelaskan, selain kekurangan ruangan kelas, sekolah tersebut juga belum memiliki ruangan khusus perpustakaan dan musola. Sehingga, saat waktu shalat para guru memanfaatkan ruang guru dan sebagian ada yang ke musola milik masyarakat.

“Kami sudah mengajukan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten tapi sampai saat ini belum terealisasi,” imbuhnya.

Lanjut Huryati, meski dihadapkan dengan kondisi keterbatasan fasilitas, namun ia mengaku hal itu tidak mengurangi semangat belajar para guru dan murid.

“Sekolah kami butuh ruang kelas baru atau RKB untuk kenyamanan proses belajar mengajar,” tuturnya.

Dampak dari adanya ruang kelas yang berbeda tempat adalah sering terjadi miskomunikasi antar guru.

“Misalnya kalau ada rapat koordinasi, kami cukup kesulitan. Karena satu persatu guru harus dipanggil ke tempat masing masing. Melalui telepon, disini sinyal tidak ada, kami juga heran. Padahal di Pasir Kupa ini ada di muka kota Rangkasbitung, tapi sinyal hp tidak ada,” pungkasnya.

Sementara itu, Dede siswa kelas 4 mengatakan, ia bersama teman-teman lainnya merasa tidak nyaman dengan kegiatan belajar seperti ini.

“Terpaksa kami belajar di lantai pak, karena di ruangan ini kekurangan kursi dan meja,” katanya.

Dede pun mengaku bahwa dalam kegiatan belajarnya tanpa kursi dan meja membuat dirinya terkadang merasa pegal. Karena itu kata Dede, ia meminta kepada Bupati Lebak untuk memperhatikan sarana dan prasarana sekolahnya tersebut.

“Tolong pak sampaikan ke Ibu Bupati, di sekolah kami ini, belajarnya masih ada yang di lantai beralaskan karpet,” katanya. (*/Sandi)

PUPR Bhakti PU
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien