Pentingnya Ketahanan Pangan Keluarga di Tengah Pandemi

Hut bhayangkara

SERANG – Mewabahnya virus Covid-19 di dunia, termasuk Indonesia memengaruhi kehidupan masyarakat di berbagai aspek kehidupan dan sektor pembangunan. Tak terkecuali berdampak pada masyarakat di Provinsi Banten, khususnya Kota dan Kabupaten Serang yang merupakan daerah terdekat dengan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Menyikapi hal ini, para dosen di Jurusan Pendidikan Non-Formal (PNF) dan Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) FKIP Untirta bahu-membahu membantu meringankan beban masyarakat dengan membagikan bibit dan benih sayuran untuk ditanam di pekarangan rumah sebagai wahana pemanfaatan pekarangan untuk lumbung pangan keluarga.

Namun, sebelum bibit dan benih berbagai macam sayuran dibagikan, para Kader PKK dan ibu-ibu di Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, dan kader PKK serta ibu-ibu di Desa Kubangjaya, Kecamatan Petir dilatih oleh narasumber dari Dinas Pertanian tentang bagaimana cara bercocok tanam di pekarangan rumah dengan tanaman sayur yang mudah, murah, dan singkat masa tanamnya.

Para kader PKK ini akan menjadi model atau contoh bagi masyarakat di desa, sekaligus menjadi motor penggerak dalam mengembangkan lumbung pangan keluarga. Narasumber dan pelatih dari Dinas Pertanian juga mendemonstrasikan atau praktik langsung bercocok tanam sayur, diantaranya cabai, kangkung, sawi, pokcay, dan bayam di setiap pekarangan rumah mitra kader PKK.

Baca juga: Jurusan PNF Untirta Gelar Workshop Penerapan Model Pembelajaran Reflektif

Loading...

Pelatihan bercocok tanam tersebut dilaksanakan di Kantor Kelurahan Kasunyatan pada 8 September 2020 dan diikuti oleh 40 kader PKK dari kedua desa. Para kader PKK sangat antusias karena dalam situasi pandemi ini mereka dapat mengisi waktu luang dengan kegiatan yang lebih bermanfaat, yaitu bercocok tanam di pekarangan rumah sendiri. Apalagi ketika praktik menanam mulai dilakukan, para peserta terlihat bersemangat memilih bibit yang akan ditanam.

Ketua Tim Pengabdian pada Masyarakat FKIP Untirta, Laily Rosyidah menyebutkan bahwa pada masa pandemi ini, pekarangan rumah yang biasanya menganggur atau hanya ditanami tanaman hias sebaiknya dimanfaatkan sebagai lumbung pangan keluarga. Lumbung pangan keluarga dapat diartikan sebagai sumber pangan keluarga di mana setiap keluarga dapat menghasilkan sendiri sumber pangannya.

“Ini adalah salah satu alternatif sumber daya yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan pangan. Selain itu, pemanfaatan tanah pekarangan juga dapat meningkatkan nilai ekonomi dan menambah pendapatan keluarga dengan menjual produk hasil pekarangan,” ungkapnya.

Salah satu peserta pelatihan, Siti Nuraini, mengatakan bahwa sebelumnya tidak terpikir untuk menanam sayuran di depan rumah, tetapi dengan adanya kegiatan ini kreativitas para ibu rumah tangga dapat disalurkan.

“Apalagi ketika semua peserta pelatihan dibekali berbagai macam bibit dan benih untuk dibawa pulang ke rumah,” ujarnya.

Pada akhir acara, tim pengabdian FKIP Untirta menyerahkan berbagai macam peralatan, pupuk, bibit dan benih pada ketua PKK. Selanjutnya dibagikan kepada masyarakat di dua desa tersebut. (*/Red)

Ks rc
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien