Gelar Pelatihan Vertical Rescue, BPBD Serang Minta Relawan Lebih Respon Time
SERANG – Guna memberikan pelatihan dan kemampuan dalam penanggulangan bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang menggelar pelatihan Vertical Rescue kepada 50 relawan, Kamis (22/3/2018), di Lapangan Tenis Indoor Pemerintah Kabupaten Serang.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Serang, Nana Sukmana mengatakan, pelatihan tersebut dilakukan sebagai upaya membentuk kelompok Vertical Rescue yang diharapkan lebih mampu mengantisipasi kedaruratan bencana, dan bisa membuat alur-alur kedaruratan seperti membuat jembatan darurat dan membuka jalan.
“Mereka juga sebagai tim penyelamat untuk daerah-daerah yang sulit terjangkau,” ucapnya saat ditemui di sela-sela pelatihan Vertical Rescue.
“Lima puluh peserta yang mengikuti pelatihan, berasal dari berbagai unsur, ada dari PMI, Pramuka, Menwa dan lain-lain,” imbuhnya.
Dirinya mengungkapkan bahwa para peserta diharapkan bisa cepat tanggap dalam assesment penanggulangan bencana, dan lebih responsif dalam memberikan informasi serta mampu menangani permasalahan yang dihadapi saat bencana agar setiap bencana yang terjadi lebih cepat diatasi.
“Harapannya, responder makin cepat, mereka juga cepat dalam sistem komunikasi informasi, dan assesment penanggulangan semakin cepat,” harapnya.
“Karena yang kita butuhkan adalah respon time, ketika bencana terjadi jam 2, saat itu pula kita sudah tau informasinya,” lanjutnya.
Ia pun sempat mengungkapkan keinginannya untuk memliki relawan lebih menyeluruh di wilayah Kabupaten Serang.
“Kita punya hampir 800 relawan dari berbagai unsur, tapi nanti kedepan diharapkan setiap desa bahkan RW punya minimal 10 relawan,” paparnya.
Ia menilai, kendala yang kerap dialami oleh pihaknya lebih kepada kesulitan menjangkau daerah-daerah yang tertimpa bencana di pelosok.
“Kendalanya kadang jarak yang sulit dijangkau, untuk itu sarana dan prasarana agar lebih ditingkatkan,” tandasnya.
BPBD Kabupaten Serang pun membuka bagi siapapun yang mau bergabung menjadi relawan dengan hanya bermodal kemauan.
“Relawan itu dasarnya harus mau, kalau ada kemauan dan keikhlasan, kita akan memfasilitasi untuk skill dan kemampuannya,” tutupnya. (*/Ndol)