SERANG – Deklarasi Sekber (sekretariat bersama) Relawan “2019 Banten Bersama Jokowi” yang akan digelar Sabtu 11 Agustus 2018 siang ini di Lapangan Boru, Cipocok Jaya, Kota Serang, menuai polemik.
Dimana poster acara tersebut yang tersebar melalui media sosial mencantumkan logo organisasi GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), dan ternyata mencatut tanpa izin.
Ketua DPD GMNI Banten, Solahudin, menyampaikan bahwa GMNI merupakan organisasi kemahasiswaan yang independent dan tidak terikat organisasi atau pun politik praktis.
“Mengamati kegiatan Deklarasi Sekber Relawan Jokowi yang akan dilaksanakan hari ini, dimana dalam soft copy spanduk yang beredar tercantum logo GMNI. Kami dari DPD GMNI Banten tidak pernah terlibat secara keorganisasian dan tidak pernah diminta untuk mencantumkan logo itu,” ucapnya, Sabtu (11/8/2018) di Kota Serang.
Ia pun menghimbau kepada panitia pelaksana deklarasi yang sudah mencantumkan logo GMNI tersebut untuk segera memberikan klarifikasi terkait persoalan tersebut.
“Kepada pihak panitia yang mencantumkan logo GMNI baik sadar ataupun tidak, agar segera mengklarifikasi dan membuat pernyataan, ataupun menghapus logo GMNI dari Relawan Jokowi,” tegasnya.
Lebih lanjut, Solahudin menyampaikan bahwa dirinya tidak pernah menginstruksikan seluruh kader GMNI Banten untuk terlibat dalam politik praktis secara institusi.
“Kami tidak pernah menginstruksikan DPC ataupun Komisariat untuk terlibat politik praktis secara institusi. Tapi sebagai warga negara yang taat terhadap undang-undang dan memiliki hak politik, kami mempersilahkan untuk mengikuti proses pemilihan sesuai dengan hati nurani masing-masing,” ungkapnya.
Hal senada pun turut disampaikan Wakil Ketua Bidang Agraria GMNI Banten, Masykur Ridho yang menegaskan bahwa DPD GMNI tidak pernah dilibatkan atau diminta izin dalam pencantuman logo GMNI dalam deklarasi relawan Jokowi.
“Kami dari pengurus DPD GMNI tidak pernah dilibatkan atau diminta izin pencantuman logo itu. Karena bagi kami, GMNI adalah organisasi kaderisasi yang akan terus hidup dan terus beregenerasi tanpa harus mendukung paslon pada Pilpres 2019 mendatang,” tandasnya. (*/Ndol)
[socialpoll id=”2513964″]