Kawasan Banten Lama akan Diurus Badan Pengelola Khusus

Lazisku

SERANG – Pemerintah Provinsi Banten tengah menyiapkan Badan Pengelola Kawasan Wisata Banten Lama yang berfungsi sebagai manajemen terpadu kawasan wisata tertua di Banten itu. ” Mengelola kawasan ini menjadi lebih baik, sehingga tercipta suasana yang aman dan nyaman,” kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Banten, M. Yanuar, di Tangerang, Rabu, 14/11/2018).

Langkah itu dilakukan dalam upaya pemerintah menertibkan dan penataan kawasan wisata bersejarah dan ziarah banten Lama yang berada di Desa Kademangan, Kota Serang itu. “Ini juga sebagai upaya pemberdayaan masyarakat sekitar,” kata Yanuar.

Yanuar mengakui, salah satu penyebab semrawutnya Banten Lama sejak dulu karena tidak ada pengelolaan yang terpadu. Badan Pengelola ini, kata Yanuar, sejalan dengan rencana revitalisasi kawasan wisata bersejarah tersebut yang saat ini sedang dilakukan.Foto yang diambil pada Rabu, 7 November 2018 ini menunjukkan pengemis yang masih beroperasi di kawasan Banten Lama meski jumlahnya telah berkurang. Gubernur Banten Wahidin Halim berencana menyekolahkan anak pengemis supaya berdayaguna.

Ks

Selain merevitalisasi situs situs bersejarah di kawasan cagar budaya itu, Yanuar mengatakan, pemerintah Provinsi Banten juga fokus terhadap penanganan masalah sosial yang ada di kawasan tersebut. “Kami melakukan penanganan pengemis, pasar, tukang parkir, tempat parkir dan Terminal,” katanya.

Nantinya, kata Yanuar, seluruh pedagang kaki lima, tempat parkir dan Terminal akan disatukan di lokasi kawasan penunjang wisata yang berada dalam kawasan itu. Pedagang, dan parkir kendaraan yang selama ini menyemut di sekitar Masjid Agung dan makam Sultan Agung akan dikosongkan dan dipindahkan ke kawasan penunjang itu. “Sementara pengemis dan tukang parkir akan kami lakukan pembinaan dan pelatihan.”

Rencananya, kata Yanuar, warga sekitar yang sudah dilatih akan dipekerjakan di rumah zikir, rumah plastik dan bisa juga menjadi pemandu wisata.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati optimis penataan kawasan wisata Banten Lama akan menggenjot wisatawan hingga tiga kali lipat dari jumlah pengunjung yang ada selama ini. Eneng mengatakan revitalisasi kawasan Banten saat ini masih berlangsung dan belum selesai. Namun, gelombang pengunjung ke kawasan wisata tertua di Banten itu diperkirakan terus berdatangan.

dprd pdg

“Setelah kegiatan HUT Banten dan Hari Santri banyak pengunjumg yang ingin melihat proses perubahan yang sedang dilaksanakan,” kata Eneng.

Menurut Eneng, kunjungan wisatawan ke kawasan Banten Lama menduduki peringkat ke dua setelah Anyer-Carita. Dan Banten Lama masuk dalam 5 destinasi dengan pengunjung terbanyak atau terpopuler di Banten yaitu Pantai Anyer Carita, Sawarna, Baduy, Tanjung Lesung.

Pemerintah Provinsi Banten melakukan penataan kawasan Banten Lama yang dimulai tahun 2018 ini. Penataan meliputi pusat-pusat Kesultanan Banten, seperti Keraton Surosowan, Masjid Agung Banten Lama, dan tempat-tempat lain di wilayah tersebut. “Tempat-tempat yang bersejarah seperti tempat pemandian, Watu Gilang akan kita hidupkan, karena itu nilai budaya yang sifatnya sakral,” kata Gubernur Banten Wahidin Halim.

Setelah ditata, di area kawasan pusat kesultanan juga akan dikenalkan beragam seni budaya Banten, seperti debus. “Jadi pendekatannya sangat holistik, jadi orang datang ke sini (Banten Lama) tidak sekadar berdoa ke masjid (Masjid Agung Banten Lama), tapi dia (Banten Lama) juga ikut menghadirkan budaya,” tuturnya.

Penataan Banten Lama yang dilakukan secara bersama itu bertujuan membangun citra baik Banten Lama, karena cagar budaya ini menjadi magnet wisata sejarah di Banten. “Intinya kita akan melakukan penataan agar bisa menyajikan satu konsep. Ini tempat bersejarah, ini tempat peradaban tempat jayanya Banten, kesan ini harus kita bangun,” kata Wahidin.

Banten lama banyak menyimpan tentang perkembangan sejarah Kesultanan Islam di Banten. Di tempat ini terdapat banyak situs dan monumen peninggalan dari Kerajaan Banten, di antaranya, Istana Surosoan, Masjid Agung Banten, Situs Istana Kaibon, Benteng Spellwijk, Danau Tasikardi, Meriam Ki Amuk, Pelabuhan Karangantu, Vihara Avalokitesvara dan lain-lain.

Situs Banten Lama terletak di Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Memasuki pintu gerbang situs Banten sepintas terasa terbawa ke cerita masa lalu. Setiap tahun ratusan peziarah dan wisatawan datang untuk menikmati keindahan peninggalan Kesultanan Banten di kawasan Banten lama. (*/Tempo.co)
[socialpoll id=”2521136″]

Dprs banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien