Aktivitas Tambang Pasir Diduga Tidak Berizin, Warga Mancak Ancam Demo

SERANG – Warga Kampung Pemekser yang terdiri dari 6 RT, RW 03, Desa Batu Kuda, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, mengeluhkan dampak dari aktifitas beberapa tambang pasir yang makin merangsek ke pemukiman warga dan merusak lingkungan sekitar.

Bahkan karena sudah jengah dengan keberadaaan tambang pasir yang dinilai sudah merusak jalan, serta berdampak yang merugikan warga seperti polusi debu dan berimbas pada lahan pertanian.

Rencananya warga akan menggelar aksi demostrasi di beberapa lokasi tambang pasir pada hari Minggu (22/3/2020) pagi.

“Ada tambang ini sejak tahun 2017, tadinya mah satu tambang, sekarang sudah ada 3 tambang pasir. Jalan yang tadinya ada lapis aspal, sekarang sudah hilang karena dilewati truk-truk pasir. Kalau cuaca panas jalannya ‘meledug‘ (berdebu-red), kalau hujan seperti kubangan kebo (kerbau-red),” ungkap tokoh Pemuda Pemekser, Udin, kepada Fakta Banten, Jum’at (20/3/2020) malam.

“Belum lagi Kali jadi dangkal, sawah warga juga kena, jembatan yang dulu dibangun oleh KH.Rahmat Syam’un turunan KH.Syam’un (Pendiri Al-Khairiyah) untuk warga, tapi ini juga dilewati truk-truk tronton. Kita khawatir jembatan ini rusak atau ambruk, ” imbuhnya membeberkan.

Selain itu, Udin juga menduga beberapa pengelola tambang pasir di wilayahnya itu, belum mengantongi Ijin Usaha Pertambangan (IUP) Sesuai Pasal 3 Ayat 1 Kepmen Nomor 555. K/26/M.PE/1995.

“Kami menduga para penambang itu mereka gak punya ijin pertambangan, indikasinya di depan lokasi 3 tambang pasir itu tidak ada plang nama perusahaan yang juga mencantumkan ijin usahanya. Kalau mereka punya ijin tambang pasti ada Amdal yang melibatkan warga setempat, tapi kapan?,” ungkapnya.

Untuk itu, warga Pemekser RW 03 dalam rencananya melakukan aksi besar-besaran di depan 3 titik lokasi tambang pasir itu, untuk menyampaikan aspirasinya, agar pengelola tambang pasir menutup usahanya tersebut.

“Kami tidak butuh kompensasi, tuntutan kami hanya minta 3 tambang pasir ini segera tutup karena sudah Jelas-jelas kami warga dirugikan. Dan pihak pemerintah yang selama ini kami anggap lalai terkait rusaknya jalan ini, untuk segera memperbaiki,” tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui ke tiga nama perusahan atau siapa pengelola tambang pasir yang dikeluhkan warga tersebut. Sehingga belum bisa dikonfirmasi terkait tuntutan warga agar menutup usahanya. (*/Ilung)

Honda Promo
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien