Atasi Persoalan Sampah, Warga Anyer Kampanyekan #2019AnyerBersih

Sankyu

SERANG – Pantai Anyer merupakan salah satu lokasi pariwisata di Banten yang masuk ke dalam zona pariwisata Nasional bahkan Internasional. Namun kebersihan lingkungan menjadi masalah yang nampaknya perlu mendapat perhatian serius.

Persoalan kebersihan sendiri cukup memprihatinkan, seperti diketahui bahwa sampah yang kerap sekali tercecer dan bertumpuk hingga menimbulkan bau tak sedap itu tepat berada di dekat tugu selamat datang antara batas Kota Cilegon dan Kecamtan Anyer.

Menyikapi hal ini, sejumlah warga yang tergabung dalam tim penggagas #2019AnyerBersih akan membuat pos pantau yang bertujuan untuk meminimalisir dan menegur secara langsung apabila ada yang tertangkap tangan membuang sampah di kawasan tersebut.

“Karena memang dalam hal ini apabila ada yang membuang sampah sembarangan kan itu belum ada sanksinya, maka kita hanya menasehati dan menegur saja, supaya ada kesadaran dari masyarakatnya itu sendiri,” tutur Edi Junaedi, selaku bidang Advokasi di gerakan #2019AnyerBersih, Rabu (17/10/2018).

Gerakan tagar 2019 Anyer Bersih ini digagas bersama-sama oleh Sekretaris Kecamatan Anyer Erwin S Salim sebagai Ketua Umum, Himan (Ketua Harian), Edi Junaedi (Bidang Advokasi), dan Endang Supardi (Sekretaris).

Gerakan yang baru dibentuk pada tanggal 29 September 2018 ini langsung menggelar acara perdana, yakni Kegiatan Perekrutan Relawan yang dilaksanakan di Lembah Hijau Bandulu (LHB) Kecamatan Anyar. Acara ini dihadiri oleh 55 personil relawan yang berasal dari berbagai organisasi kepemudaan di wilayah Kecamatan Anyer.

Sekda ramadhan

Kegiatan ini juga melibatkan Camat Anyer, Dinas Lingkungan Hidup yang diwakili oleh Kepala Seksi Pengelolaan Persampahan, dan seorang motivator asal Jakarta Samsul Rahman, sebagai pengisi acara.

“Masalah sampah merupakan masalah kita semua, tidak akan selesai hanya dengan sekali dua kali gerakan, karena sampah di Anyer ini apabila diambil pagi siangnya ada lagi, siang kita bersihkan sore datang lagi, hari ini diangkut malam telah menumpuk lagi, selama manusia masih terjaga maka pasti akan menghasilkan yang namanya sampah, kecuali manusianya itu tidur baru produksi sampah terhenti,” tutur Erwin S Salim.

Melalui slogan #2019AnyerBersih, Erwin selaku inisiator telah menyiapkan langkah-langkah guna menopang tercapainya program tersebut. Dalam penanganannya akan dibentuk steering committe, pembina (muspika dan anggota dewan), organizing committe, dan pelaksana (relawan).

“Langkah Pertama yang akan dilakukan adalah merubah pola pikir masyarakatnya terlebih dahulu, karena kesadaran tentang kebersihan lingkungan itu harus ada kesadaran dari masyarakatnya dulu, maka dalam hal ini masyarakat akan diberikan pemahaman melalui sosialisasi oleh ahli yang berkompeten di bidangnya,” tegas Erwin S salim.

“Masyarakat juga akan diberi pemahaman 3 (tiga) R, yakni reuse, recycle dan reduce, dengan begitu pola pikir masyarakat dalam menangani sampah akan berubah, yakni bagaimana caranya bisa menggunakan kembali, mendaur ulang dan mengurangi sampah yang ada,” imbuhnya.

Lebih lanjut Erwin menghimbau bagaimana caranya nanti sampah yang berada di pelosok kampung tidak dibuang ke sungai atau kali, tetapi harus ada satu kelompok pengelola oleh pemuda atau masyarakat di setiap perkampungan agar #2019AnyerBersih terus berjalan dan menginspirasi semua pihak.

“Maka dengan adanya gerakan #2019AnyerBersih ini diharapkan hati masyarakat tergugah untuk peduli dan merawat lingkungan di sekitarnya, agar #2019AnyerBersih ini tidak hanya menjadi sebuah slogan saja tapi justru menjadi semangat satu perjuangan mewujudkan Anyer bersih,” pungkasnya. (*/Mustofa)

[socialpoll id=”2521136″]

Honda