Dampak Corona, Hotel di Anyer Merugi Milyaran Rupiah

Dprd ied

SERANG– Pasca ditetapkannya Provinsi Banten oleh Gubernur Banten Wahidin Halim menjadi KLB Covid-19 yang kemudian disusul himbauan Kepala Daerah untuk melakukan social distancing atau pembatasan aktifitas sosial selama 14 hari sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 turut berdampak pada sepinya sektor pariwisata, salah satunya para pengelola hotel dipinggir pantai.

Seperti hotel-hotel yang berada di sepanjang kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang, Sabtu (21/3/2020), terpantau sejumlah hotel yang kerap ramai pengunjung di hari Sabtu dan Minggu kini mulai sepi.

Diungkapkan Ketua Harian Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang sekaligus General Manager Regal Hotel Anyer, Agus Zaenal, jika dampak mewabahnya Covid-19 di Indonesia membuat pengunjung hotel di Anyer mengalami penurunan hingga 80 persen di bulan Maret 2020 ini.

General Manager Regal Hotel Anyer, Agus Zaenal Sekaligus Ketua PHRI kab. Serang /dok

“Terasa sekali, intinya Maret ini sangat drop. Penurunan hampir 60 sampi 70 persen, bahkan sampai 80 persen. Apalagi hari ini, ga ada tamunya,” ucap Agus Zaenal saat ditemui di Regal Hotel Anyer, Sabtu (21/3/2020) petang.

Diakuinya, sepinya pengunjung hotel secara signifikan terjadi di pertengahan bulan Maret 2020 ini. Karena untuk diawal bulan Maret, pihaknya masih menerima pengunjung hotel berkisar di angka 40 sampai 50 persen.

dprd tangsel

“Dan kalau dibandingin Januari dan Februari sebelum ramenya wabah ini (Covid-19), itu ada aja meski terhitung bulan-bulan yang ga rame, dan ada aja yang melakukan meeting-meeting dari Dinas-dinas disini,” ujarnya.

Bahkan menurutnya, terhitung sejak tanggal 16 Maret 2020 akibat kondisi sepinya pengunjung hotel telah membuat para pengelola hotel di Anyer merugi hingga milyaran rupiah.

“Kalau saya hitung jumlahnya, kita ambil terendahnya Rp. 400ribu satu kamar, dari 1700 kamar yang ada di hotel seluruh Anyer, itu tinggal dikalikan, terus kali dua, jadi itulah kurang lebihnya. Itu hanya weekend-nya, belum dihitung yang weekday-nya. Kalau nanti sampai akhir Maret, ya tinggal dihitung aja lah seperti apa,” ungkap Agus.

Hal sama turut disampaikan General Manager Allisa Resort dan Hotel, Titi Masniati yang mengatakan, jika sepinya pengunjung hotel mulai terasa sejak ditetapkannya Provinsi Banten menjadi KLB Covid-19 oleh Pemerintah Provinsi Banten pada Minggu (15/3/2020) lalu.

“Sebelumnya weekend kami rame, hampir di 60 sampai 70 persen, dan pasca itu (penetapan KLB Covid-19) mulai sepi, hanya terisi 10 kamar. Benar-benar drastis,” kata Titi saat ditemui di Allisa Resrt dan Hotel Anyer.

Bukan hanya itu, seluruh tamu yang sudah melakukan booking di Allisa Resort dan Hotel di beberapa hari kedepan pun turut membatalkan agendanya untuk berkunjung dan menginap di Anyer.

“Cancel semua tamu, harusnya dibulan ini rame banget, tapi semua cancel,” keluhnya.

Untuk itu, baik Agus Zaenal maupun Titi Masniati menuturkan harapan yang sama agar pemerintah baik pusat maupun daerah bisa segera melakukan penanganan dan pencegahan menyebarnya Covid-19 sehingga semua sektor bisa kembali pulih seperti sedia kala. (*/YS)

Golkat ied