Klarifikasi Kepala SD Madani Cilegon: Wisuda RP 750ribu, Lebih Rendah Ketimbang Hasil Rapat Komite

 

CILEGON – Kepala Sekolah SD Madani Kota Cilegon, Nunu Aenudin, akhirnya angkat bicara terkait sorotan publik atas pelaksanaan acara wisuda siswa kelas VI yang digelar di Gedung Kominfo pada Sabtu, 14 Juni 2025.

Acara ini menuai kritik lantaran dinilai bertentangan dengan Surat Edaran (SE) Walikota Cilegon Nomor 497 Tahun 2025.

Dalam klarifikasinya yang disampaikan secara tertulis pada Senin, 16 Juni 2025, Nunu menyatakan bahwa pemberitaan yang menyebut SD Madani mengabaikan edaran Walikota tidak sesuai fakta.

“Assalamu’alaikum wr wb. Menanggapi pemberitaan yang beredar mengenai SD Madani terkait dengan pelepasan atau wisuda, maka kami nyatakan bahwa hal itu tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya,” ujar Nunu.

Meski begitu, kegiatan pelepasan tetap dilakukan di luar sekolah, yakni di Gedung Kominfo.

Padahal, dalam SE Walikota disebutkan secara tegas bahwa kegiatan seremonial seperti wisuda siswa harus dilaksanakan di lingkungan sekolah masing-masing dan dilarang menyewa gedung lain.

Nunu menegaskan bahwa pihak sekolah telah mematuhi ketentuan tersebut karena tidak menyewa gedung dan memilih tempat yang tidak berbayar.

Terkait biaya acara, yang disebut-sebut mencapai Rp750 ribu per siswa, Nunu menjelaskan bahwa jumlah itu lebih rendah dari hasil keputusan rapat komite sekolah yang dilakukan jauh sebelum SE Wali Kota diterbitkan.

“Biaya yang beredar di media, yaitu sebesar Rp750 ribu per siswa, justru lebih rendah dari hasil kesepakatan rapat bersama komite sekolah. Biaya tersebut menjadi lebih rendah karena kami memperhatikan ketentuan SE Walikota yang melarang penyewaan gedung,” jelasnya.

Namun demikian, nilai Rp750 ribu tetap dianggap memberatkan oleh sebagian orang tua siswa, terutama dalam situasi ekonomi yang belum stabil. Sorotan pun muncul karena adanya anggapan bahwa biaya tersebut bersifat memaksa.

Nunu membantah anggapan itu. Ia menyatakan bahwa semua keputusan biaya disetujui bersama oleh wali murid.

“Tidak ada paksaan. Semua telah disetujui bersama,” tegasnya.

Namun dalam pelaksanaannya, ada satu pesan WhatsApp dari pihak sekolah kepada wali murid yang sangat meresahkan, yakni soal konsekuensi jika tidak mengikuti acara perpisahan tersebut.

“Mohon diselesaikan sekarang Karena yang lain pun sama harus menyelesaikan sekarang. Kalau ijazah ya kami tahan. Kalau belum selesai,” isi chat WA dari pihak sekolah. (*/Nandi)

Honda Promo
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien