SERANG – Haul ke-132 Syekh Nawawi Al Bantani membawa berkah tersendiri bagi para pedagang yang berjualan di sekitar lokasi acara.
Pedagang peci hingga penjual jajanan khas Banten ramai diserbu pengunjung, meraih omzet mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah setiap harinya.
Haul tahunan ini berhasil menarik ribuan jamaah dari berbagai daerah untuk hadir di Masjid Agung Tanara, Desa Tanara, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Banten, yang merupakan salah satu situs bersejarah terkait Syekh Nawawi Al Bantani, ulama besar asal Banten yang dikenal dunia karena keilmuannya.
Ulmi (28), seorang pedagang peci asal Kota Serang, mengaku sudah mulai berjualan sejak hari pertama pelaksanaan haul, yakni pada Selasa, 22 Maret 2025. Ia bersyukur karena sejak saat itu dagangannya laris manis.
“Mulai jualan dari Selasa, alhamdulillah pembeli ramai terus,” ungkap Ulmi saat ditemui di lapaknya pada Jumat malam (25/4/2025).
Dalam sehari, Ulmi bisa menjual sekitar 30 peci dengan harga bervariasi antara Rp 35 ribu hingga Rp 60 ribu per buah. Omzet yang ia hasilkan pun cukup menggiurkan.
“Sehari omzetnya bisa sampai Rp 800 ribu,” katanya.
Tak hanya pedagang peci, pedagang makanan ringan juga merasakan berkah serupa.
Lawi, penjual jajanan khas Banten, mengungkapkan bahwa ia bisa mengantongi omzet antara Rp 2 juta hingga Rp 3 juta per hari selama acara berlangsung.
“Omzetnya sih nggak tentu, tapi rata-rata segitu per hari,” ujar Lawi.
Pedagang musiman asal Kota Serang ini menuturkan bahwa dirinya sudah dua tahun terakhir rutin berjualan saat momen haul Syekh Nawawi Al Bantani.
Ia menjajakan berbagai makanan ringan khas Banten, seperti kerupuk bakso dan aneka camilan lain, dengan harga Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu per bungkus.
“Yang paling laris itu kerupuk bakso,” tambahnya.
Acara haul ini tidak hanya menjadi ajang mengenang sosok ulama besar, tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif bagi warga sekitar, terutama para pedagang. (*/Fachrul)
