Loading...

Kasus TBC di Kota Serang Meningkat, Kinerja Dinkes Dikritik Mahasiswa

 

SERANG – Meningkatnya kasus Tuberkulosis (TBC) di Kota Serang mendapat sorotan dari mahasiswa.

Kinerja Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang dinilai belum maksimal dalam menekan penyebaran penyakit menular ini.

Diketahui, berdasarkan data Tarikan Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) per 14 Januari 2025, jumlah kasus TBC di Kota Serang tahun 2024 tercatat sebanyak 3.187 kasus, mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2023 yang berjumlah 2.790 kasus.

Salah satu mahasiswi Politeknik Kesehatan, Cahyu, menilai bahwa lemahnya sosialisasi dari pemerintah menjadi faktor utama meningkatnya kasus TBC.

“Saya kira Dinkes kurang melakukan sosialisasi yang masif kepada masyarakat tentang bahaya penyakit menular seperti TBC yang terus meningkat,” ujarnya kepada Fakta Banten, Senin (24/3/2025).

Menurutnya, penanganan TBC bukan hanya sebatas pengobatan bagi penderita, tetapi juga harus diiringi dengan pencegahan yang melibatkan berbagai elemen, baik dari pemerintah, tenaga kesehatan, maupun masyarakat.

“Pencegahan kasus TBC harus dilakukan secara kolektif. Pemerintah perlu turun langsung memberikan edukasi terkait penyakit menular ini, sementara masyarakat juga harus lebih sadar untuk menjaga kebersihan dan kesehatan demi mencegah penyebaran TBC,” jelasnya.

Cahyu berharap peningkatan kasus ini bisa menjadi perhatian serius, baik bagi pemerintah maupun masyarakat, agar Kota Serang bisa menjadi daerah yang lebih sehat.

“Saya berharap semua pihak bisa bekerja sama untuk menjadikan Kota Serang lebih sehat dan bebas TBC,” tukasnya.

Padahal Pemerintah Kota Serang, sudah melakukan berbagi upaya peningkatan Akses Layanan Kesehatan saat ini, seluruh kecamatan di Kota Serang memiliki akses layanan TBC yang bermutu dan sesuai standar, tersedia 16 Puskesmas.

16 Puskesmas tersebut antara lain 8 Rumah Sakit Swasta, 2 Rumah Sakit Pemerintah, 2 Rumah Sakit TNI/Polri Lapas dan Rutan.

Selain itu kolaborasi dengan Komunitas dan Mitra Multisektor Dinkes menggandeng berbagai organisasi kesehatan dan komunitas seperti Adinkes (Asosiasi Dinas Kesehatan) untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam eliminasi TBC.

Tidak hanya itu, bagian dari langkah pencegahan penyakit TBC juga dilakukan promosi Kesehatan dan Terapi Pencegahan TBC (TPT), dan meningkatkan edukasi dan kesadaran masyarakat mengenai pencegahan dan pengobatan TBC sejak dini.

Sementara itu, melihat peningkatan ini, dr. Teja Ratri mengimbau masyarakat Kota Serang untuk lebih waspada terhadap penyebaran TBC dan segera memeriksakan diri jika mengalami gejala seperti batuk berkepanjangan, penurunan berat badan, serta keringat malam berlebih.

“TBC bisa dicegah dan disembuhkan dengan deteksi dini serta pengobatan yang tepat. Mari bersama-sama kita wujudkan Kota Serang bebas TBC!” tutupnya.(*/Nandi).

WhatsApp us
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien