SERANG – Laga persahabatan antara Perserang melawan Persib Bandung, Kamis (1/3/2018), di Stadion Maulana Jusuf, Ciceri, Serang, dimenangkan oleh tim tamu, Persib, enam gol tanpa balas.
Gol Persib diciptakan oleh Oh Ink Jun dan Ezechiel N’Doussel di babak pertama. Sebelum N’Doussel menambah gol untuk tim Maung Bandung di babak kedua sekaligus mencatatkan quattricknya pada pertandingan tersebut, dan satu gol tambahan lagi dicetak Muchlis Hadi.
Sejatinya, laga berjalan seru, dimana tim Singa Andaru mencoba mengimbangi permainan anak asuh Mario Gomez dengan sesekali melancarkan serangan. Laga pun berjalan nyaris tanpa ada insiden, pemain menunjukan sportifitasnya sebagai pemain profesional.
Namun justru insiden terjadi di pinggir lapangan. Jumlah tiket yang dijual Panpel sebanyak 13.700, tak berimbang dengan jumlah penonton yang datang yang mencapai puluhan ribu, yang ingin menyaksikan pemain idola mereka secara langsung. Para penonton yang tidak mendapatkan tiket pun memaksa merangsek masuk stadion sehingga menimbulkan sedikit kericuhan di luar stadion, alhasil beberapa kali gerbang utara, timur dan gerbang barat pun jebol oleh para penonton yang memaksa masuk.
Kapasitas stadion yang sekitar 15.000 penonton pun seolah tak mampu menampung penonton yang masuk, sehingga aparat keamanan membiarkan para penonton masuk sampai area pinggir lapangan.
Sempat terjadi keributan kecil antar penonton di tribun utara, sehingga pihak kepolisian terpaksa mengamankan beberapa penonton yang terlibat adu pukul yang disinyalir adanya kesalahpahaman sesama suporter yang berdesak-desakan.
Bobotoh asli Bandung, Dilar, menyesalkan adanya insiden yang terjadi pada laga persahabatan antara Perserang melawan Persib yang sedikit mencoreng pertandingan tersebut.
“Saya pertama kali datang ke Serang, animo Bobotoh disini mantap. Sedikit menyesalkan adanya kericuhan penonton, mungkin karena kapasitas stadion yang kurang,” ujarnya.
Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, yang turut menyaksikan pertandingan tersebut sempat mengapresiasi para pemain di lapangan.
“Saya tidak melihat hasil, tapi pertandingan ini bisa dijadikan pembelajaran oleh Perserang kedepan,” katanya.
Tatu pun menanggapi terkait insiden yang terjadi, “Iya mungkin nanti kedepan agar tidak terjadi lagi, dikhawatirkan nanti tim lain yang akan diundang jadi takut,” tuturnya.
“Tapi ya kalau ada pletuk-pletuk sedikit antar penonton antara Bobotoh atau Balsing ya karena ada senggolan dikit, masih bisa dikatakan wajarlah. Overall semuanya berjalan aman,” imbuhnya.
Bukan hanya jebolnya gerbang oleh para penonton yang memaksa masuk, tapi lolosnya kembang api dan flare dalam stadion pun seolah menjadi catatan kecil bagi Panpel pertandingan, mengingat sebelumnya sempat ada larangan bagi penonton untuk membawa barang-barang tersebut. (*/Ndol)