Korban Pelecehan Guru di SMP Mancak Minta Perlindungan Dinas Pendidikan

Sankyu

SERANG – YT salah satu guru di SMPN Satu Atap Mancak yang menjadi korban pelecehan seksual memenuhi memenuhi panggilan pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Serang, Senin (5/3/2018).

Kedatangan korban ke Bidang Pendampingan Dinas Pendidikan Kabupaten Serang tersebut didampingi oleh pihak keluarga.

Sebelum melaporkan dan meminta perlindungan, pihak keluarga mengaku telah memberi kesempatan kepada pelaku untuk meminta maaf namun hal tersebut tidak dihiraukan.

“Iya saya baru saja mendatangi Kantor Badan Pembinaan SMP ditemani oleh keluarga,” kata YT kepada faktabanten.co.id, Senin (5/3/2018).

Sementara itu, Agusji, pihak keluarga berharap, agar persoalan ini segera dapat terselesaikan dengan baik, namun ada sanksi yang setimpal diberikan kepada pelaku pelecehan tersebut. Sebab ini menyangkut masa depan pendidikan kedepannya.

“Penyelesaian yang baik tentunya harus ada hukuman yang setimpal, saya kira ini momentum yang tepat untuk memperbaiki citra pendidikan kita yang akhir-akhir ini banyak diciderai oleh perilaku yang menyimpang dari batasan moral agama yang sudah jelas hukumnya,” tuturnya.

Pelaku Suka Menggoda Korban

Sebelum pelaku melakukan hal tidak terpuji terhadap korban, pelaku sering menggoda dan melakukan tindakan tidak senonoh.

Pada kesempatan khusus penelusuran tim faktabanten.co.id, YT bercerita bahwa ia sebelumnya sempat digoda dan dibuat risih oleh pelaku dengan hal yang bersifat sok akrab dengan berusaha merekatkan tangannya ke bahu korban.

Sekda ramadhan

“Pada awalnya saya mengira bercandaan, tapi kalau sering-sering kan bikin risih saya,” ungkap YT.

Diduga hal tersebut dilakukan pelaku lantaran suami dari korban tersebut bekerja di luar kota maka kemungkinan KSB mempunyai pikiran yang lain terhadap YT dan menjadikan momen tersebut sebagai kesempatan.

“Dia sering tanya-tanya kapan suami saya pulang, padahal itu kan soal keluarga pribadi saya,” paparnya.

Hingga akhirnya YT tidak menyangka jika semakin hari pelaku makin berani terhadap dirinya, hingga pada akhirnya berani memeluk YT dari belakang.

“Sumpah nggak menyangka aja kalau pada akhirnya seperti ini, mungkin dianggapnya saya wanita gampangan apa,” ucapnya.

Namun hal tersebut tidak diterima oleh YT hingga akhirnya ia menangis dan menceritakan kepada kepala sekolah atas tindakan yang dilakukan oleh oknum guru berinisial KSB, setelah melaporkan kejadiannya ia langsung pulang dan bercerita kepada keluarganya di rumah.

Hal tersebut juga disimpulkan oleh kakak korban, Agus, bahwa kejadian ini bukan merupakan suatu kekhilafan yang dilakukan oleh pelaku, namun sudah direncanakan dan menunggu kesempatan.

“Kalau khilaf kan kejadiannya secara spontan, kalau sebelumnya sudah ada perilaku yang menggoda, bahkan dengan mencari tau tentang suaminya, kan yang seolah-olah peduli ke korban, beberapa kali juga berusaha mendekati, jadi jelas bukan kekhilafan,” kata Agus kepada wartawan.

Bahkan ia mengancam akan membawa kasus ini ke pihak kepolisian jika tidak ada tindakan apapun dari pihak Dinas Pendidikan. Sebab ini bukanlah contoh yang baik yang pantas dilakukan oleh seorang guru. (*/Dave)

Honda