Korban Terpapar Cesium di Cikande Bertambah Jadi 11, KLH Rencanakan Pembetonan Area Terkontaminasi
SERANG — Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurrofiq menyampaikan perkembangan terbaru penanganan paparan radioaktif Cesium-137 di kawasan industri Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
Pemerintah memastikan proses dekontaminasi berjalan intensif dan sebagian besar titik sudah ditangani.

Hanif mengungkapkan, dari 12 titik lokasi paparan cesium, sebanyak lima titik telah selesai didekontaminasi, sementara lima lainnya menunggu proses penyemenan (sealing).
Dua titik tersisa sedang dalam tahap desain pagar pengaman oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“Kami bersama Ibu Bupati memastikan warga yang direlokasi dalam keadaan sehat. Kami menargetkan seluruh proses dekontaminasi selesai akhir November ini, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir lagi,” ujar Hanif saat meninjau lokasi, Jumat (31/10/2025).
Hanif juga mengonfirmasi adanya penambahan warga yang terindikasi terpapar cesium dari 9 menjadi 11 orang.
“Yang sembilan sudah pulih dan mendapat intervensi kesehatan dari Kemenkes. Untuk yang dua tambahan masih dalam pemantauan,” jelasnya.
Ia menegaskan seluruh warga yang sempat terpapar kini dalam penanganan medis dan diberi suplemen khusus sesuai rekomendasi kesehatan.
Terkait sisa area dengan kadar radiasi di bawah 1 mikrosievert per jam, pemerintah memilih opsi pembetonan (sementing) dan pemasangan pagar perimeter.
“Untuk area yang tidak bisa diambil karena terlalu dalam, akan disementing sesuai rekomendasi Bapeten. Sedangkan lokasi dengan volume material mencapai 10 ribu meter kubik akan dipagar sementara menggunakan seng,” jelas Hanif.
Desain pagar permanen masih menunggu finalisasi dari BRIN sebelum dibangun. Setelah dinyatakan aman oleh Bapeten dan BRIN, warga yang direlokasi sementara akan diizinkan kembali ke rumah masing-masing.
Hanif menambahkan, dari total 22 perusahaan yang sempat terpapar radiasi, seluruhnya sudah selesai dilakukan pembersihan dan dinyatakan aman.
Selain itu, monitoring portal radiasi (Radiation Portal Monitoring) masih terus dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi sumber radiasi aktif.
“Dari 36 ribu unit yang masuk dan keluar kawasan, hanya 47 yang sempat terdeteksi dan semuanya sudah dikontaminasi,” ujarnya.
Pemerintah melalui Satgas gabungan bersama Bareskrim Polri masih menelusuri asal sumber cesium-137, yang diperkirakan berasal dari dua kemungkinan, yakni importasi scrap logam dan sumber domestik (lokal).
Hanif juga menyebut penanganan serupa di Lampung Selatan sudah selesai, dengan lokasi pemakaman yang sebelumnya terpapar kini telah dibeton dan dinyatakan aman.
“Kami apresiasi kerja cepat Satgas pusat dan daerah. Mudah-mudahan seluruh proses dekontaminasi bisa benar-benar tuntas sebelum tahun baru,” tutupnya.***

