Krakatau Steel Salurkan Bantuan Perlengkapan Sekolah untuk Korban Tsunami
CILEGON – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk kembali salurkan bantuan untuk korban tsunami di Banten. Ditunjuk menjadi koordinator Posko untuk bantuan BUMN di wilayah Banten, bantuan kali ini disalurkan untuk siswa sekolah dasar dan menengah berupa bantuan perlengkapan sekolah seperti seragam, sepatu, dan tas senilai Rp 250 juta.
Bantuan secara simbolis diserahkan oleh Direktur SDM PT KS Rahmad Hidayat dan diterima oleh Gubernur Banten Wahidin halim, di kediaman dinasnya di Serang.
Rahmad menuturkan, bantuan ini rencananya akan menyasar di wilayah Kecamatan Sumur sebagai daerah yang terdampak cukup parah bencana tsunami.
“Seperti yang kita dengar dari pemberitaan dan kondisi di lapangan, banyak adik-adik pelajar yang hingga saat ini belum kembali ke sekolah karena ketiadaan seragam sekolah beserta perlatannya karena hanyut ikut terbawa ombak. Dari nilai 250 juta ini didapat 800 paket perlengkapan sekolah berisi tas, seragam, sepatu, dan alat tulis,” ungkap Rahmad.
Sebagai BUMN koordinator Krakatau Steel melaporkan saat ini telah terkumpul nilai bantuan dari beragam BUMN dan masyarakat sebesar Rp 4,8 Miliar. Sebagian besar bantuan saat ini sudah terdisitribusi di wilayah Carita, Labuan, Sumur hingga yang terjauh yakni Taman Jaya. Bantuan selanjutnya yang dibutuhkan adalah untuk masa pemulihan, seperti infrastruktur fasilitas umum dan lainnya.
“Meskipun masa tanggap darurat berlaku hingga sampai tanggal 4 Januari 2019, namun posko bantuan Krakatau Steel masih tetap dibuka, saat ini bertempat di Gedung Sekretariat Krakatau Steel,” tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Banten Wahidin Halim menyatakan, bantuan ini akan segera diserahkan kepada masyarakat yang berhak.
“Bantuan seragam sekolah ini adalah hal yang mendesak dibutuhkan karena bantuan logistik saat ini sudah mencukupi. Terima kasih kepada BUMN melalui Krakatau Steel atas bantuannya,” ungkap Wahidin.
Wahidin menambahkan, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan Menteri BUMN untuk bersinergi dalam membangun hunian sementara bagi pengungsi terdampak tsunami.(*/Adm)