Penutupan Akses Jalan Dekat Pintu Tol Serang Timur Dikeluhkan Warga Sekitar
SERANG – Warga di wilayah Kemang merasa khawatir jalan menuju areal persawahan, rumah, kantor dan lahan usaha dipagar beton oleh PT Marga Mandala Sakti (MMS) dengan adanya pembangunan jalan penghubung dari kawasan Kemang, Kota Serang, menuju kantor gerbang tol Serang Timur (Sertim), Selasa (10/4/2018)
Hal ini diungkapkan Heru Santoso, salah satu pemilik tanah di kawasan Kemang, Kota Serang, Dinas Pekerjaan Umum (PU) sudah memberikan pemberitahuan untuk umum, bahkan dengan tembusannya dari pihak MMS untuk pembangunan tersebut.
“Dengan adanya panel pagar dan tiang kami sangat khawatir, tolong lah Pemerintah Kota Serang dan Provinsi, jangan diam saja, kalau gini caranya hak kami dirampas secara diam-diam ini,” katanya. Selasa (10/4/2018).
Hal serupa juga diungkapkan Irfan. Pasalnya ia bekerja di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Serang, ia mengaku merasa khawatir ayahnya tidak lagi bisa menarik becak di wilayah tersebut jika ada pembangunan jalan dan akses jalan itu dipagar beton.
“Orang tua saya kan udah puluhan tahun narik becak disitu. Saya sama adik-adik sekolah kan dari situ biayanya,” kata Irfan, Selasa (10/4/2018).
Begitupun dengan masyarakat lainnya yang khawatir akan kehilangan mata pencaharian.
Sementara itu, Sunarto Sastrowiyoto, Direktur Teknis dan Operasi Jalan Tol PT MMS, saat dihubungi via telpon seluler, mengatakan, PT MMS membangun akan membangun jalan akses di atas jalan nasional yang nantinya di klaim masuk ke dalam hak konsesinya.
“Jadi orang enggak langsung keluar lewat jalannya. Jadi jalan akses itu harus full akses kontrol. Untuk kepentingan MMS dan penduduk, kita buatkan jalan samping. Iya antara lain (jalan khusus ke kantor MMS). Ya akses yang itu, bisa digunakan juga untuk masyarakat,” katanya
Meski sudah tidak terawat jalan tersebut diakuinya berada di bawah kendali anak perusahaan dari Astra Internasional tersebut.
Dia menjelaskan pada prinsipnya, jalan akses hanya digunakan bagi pegawai MMS menuju kantor, agar tidak mengganggu aktivitas di jalan raya.
“Sebetulnya kan jalan akses itu enggak boleh langsung berhubungan dengn penduduk. Jadi, karena udah muncul ada pemukiman dan segala macam, maka kita lewatkan jalan samping,” ujarnya. (*/Dave)