Petani Nelayan Kabupaten Serang Dorong Aktivis Daddy Hartadi untuk Legislatif

SERANG – Kaum petani dan nelayan yang masih terpinggirkan hidupnya merasa harus memiliki wakilnya dalam ranah pengambil kebijakan. Selama ini hidup petani dan nelayan masih selalu tersudutkan oleh kebijakan-kebijakan yang dianggap tidak pro terhadap mereka. Laut yang menjadi ruang kelola milik nelayan misalnya mulai terganggu, akses terhadap laut menjadi terbatas dengan adanya zonasi wilayah pesisir yang harus dibagi dengan zona pertambangan. Banyak regulasi yang dilahirkan yang tidak berpihak kepada mereka yang berprofesi sebagai nelayan.

Kaum nelayan di Kabupaten Serang misalnya, selalu was-was dengan kebijakan perizinan pertambangan pasir laut yang selalu mengancam kehidupan melaut mereka. Kebijakan mengeluarkan izin pertambangan tersebut justru mematikan kehidupan nelayan karena rusaknya ekosistem Perairan laut.

Hancurnya terumbu karang dan biota laut membuat penghasilan mereka ketika melaut turun drastis, ditambah pencemaran limbah industri yang mengganggu budidaya rumput laut mereka. Kondisi itu membuat nelayan tidak berkutik dan selalu pasrah dengan nasibnya.

Suhantor salah seorang perwakilan nelayan Desa Kubang Puji, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, angkat bicara. Selama ini menurut Suhantor, nasib sebagai nelayan tidak pernah berubah, selalu dibelit kemiskinan.

“Menjadi harga mati bagi kami kaum nelayan untuk mendudukan wakil kami di legislatif pada pemilu 2019 nanti, agar nasib kami ada perubahan. Selama ini yang kami pilih dalam pemilu tidak pernah bisa berbuat banyak memperjuangkan nasib kami sebagai nelayan, khususnya di Serang Utara,” tegasnya saat diwawancarai wartawan.

Ditanya siapa yang akan diusung menjadi legislator untuk mewakili nelayan, Suhantor menyebutkan nama aktivis Daddy Hartadi, yang dikenal selama ini sering melakukan advokasi dan pembelaan terhadap kasus-kasus yang menimpa nelayan.

“Bukan 1 atau dua tahun kang Daddy mendampingi kami, sudah bertahun tahun kami ditemani kang Daddy. Dia Pemuda yg cerdas dan tangguh. Kepalanya tidak pernah bisa dibeli. Pemikirannya selalu dicurahkan untuk memikirkan kami para nelayan di Serang utara,” ungkap Suhantor.

Hal senada dengan yang disampaikan Fahruri, nelayan asal Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa yang juga penggiat mangrove di Lontar.

“Kang Daddy Hartadi bukan orang baru bagi kami, ribuan nelayan di Lontar mengenal Kang Daddy. Selama ini Kang Daddy selalu memimpin perjuangan kami para nelayan Lontar. Saya mengenalnya sebagai pribadi yang teguh. Orangnya ngotot dan cerdas, kami merasa terwakili oleh Kang Daddy selama ini. Nelayan lontar akan gotong-royong mendudukan kang Daddy sebagai wakil kami di legislatif,” ujarnya.

Sementara Ketua Serikat Nelayan Lontar Marsyad yang biasa dipanggil kang Boy juga menyampaikan nada yg sama dengan Fahruri.

“Kalo Kang Daddy gak aneh, disini (Lontar-red) nelayan dan ibu ibu nelayan sangat mengenalnya. Kami sudah sepakat, kami harus diwakili oleh orang seperti kang Daddy di legislatif,” tukasnya.

Selain familiar di kalangan nelayan, Daddy dikenal juga di kalangan petani. Hal ini seperti diungkapkan Aris Alfajar Sekretaris Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) Kabupaten Serang. Dinilainya, Daddy selama ini konsen membangun pertanian jagung dengan memanfaatkan lahan-lahan tidur.

Petani menurut Aris, merasa terbantu dengan gerakan Daddy selama ini, karena petani mendapatkan manfaat bantuan program perluasan areal tanam jagung yang diperjuangkan kang Daddy.

“Banyak kelompok tani yang terbantu dengan program jagung yang diperjuangkan kang Daddy, saya rasa kang Daddy pantas dan sah sah saja jika diharapkan menjadi legislator mewakili kaum tani dan nelayan karena kerjanya kongkrit dan dirasakan oleh petani dan nelayan, terlebih kang Daddy diusulkan menjadi kandidat pemuda inovator Kementrian Pertanian 2018 karena keberhasilannya membangun minat pemuda pada pertanian jagung,” jelasnya bangga.

Haji Bandar, Ketua Kelompok Tani Sahabat, Desa Domas, Kecamatan Pontang, juga merasakan betul manfaat dari perjuangan Daddy Hartadi. Saya bisa mengolah lahan hampir 20 hektar dan mendapatkan benih jagung berkat perjuangan kang Daddy.

“Dia (Daddy Hartadi-red) pemuda yang gigih dan gemar memperjuangkan hak orang lain, saya mengakui kerja kerja kerakyatannya dan telah merasakan manfaatnya. Tidak berlebihan kalau saya pun mendukungnya untuk berkiprah di legislatif mewakili petani,” harapnya.

Sementara saat dikonfirmasi terpisah, terkait banyaknya harapan masyarakat nelayan dan petani agar dirinya maju di legislatif, Daddy menjawabnya dengan santai.

Menurut Daddy, harapan masyarakat tidak berlebihan, dirinya hanya menjalankan nuraninya selama ini. Perjuangan perjuangan bersama nelayan dan petani selama ini katanya hanyalah upaya untuk bisa bermanfaat untuk orang lain dan orang banyak.

Ditanya lebih lanjut, apakah akan mengamini harapan mereka para nelayan dan petani untuk mewakili menjadi legislator, pemuda yang hobi memancing di laut ini hanya berharap semua harapan itu dapat terjawab pada waktunya.

“Tuhan punya takdir atas diri saya. Jadi apapun saya, selama bisa bermanfaat untuk orang lain akan saya jalankan. Saat ini bekerja dan bekerja untuk rakyat saja,” tuturnya. (*/Red)

 

Honda