Suntikan Modal dari Pemkot Minim, Banyak UMKM Gulung Tikar

SERANG – Minimnya suntikan dana atau bantuan modal dari pemerintah Kota (Pemkot) Serang membuat para pelaku Usaha Mikro kecil dan Menengah (UMKM) yang bermitra dengan ritel atau toko modern di Kota Serang mengalami kebangkrutan atau kolaps. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Disperindagkop dan UMKM Kota Serang Yoyo Wicahyono.

“Ada beberapa pelaku UMKM yang sudah bermitra dengan ritel modern yakni kue dan minuman. Tapi mereka mendapatkan kesulitan karena tidak kuat modalnya sehingga ini menjadi penyebab mereka mengalami kebangkrutan atau kolaps,” kata Yoyo saat ditemui usai membuka acara Banten Indie Clothing (BIC) di Alun-alun Barat Kota Serang, Rabu (11/12/2019).

Kebangkrutan yang dialamai para pelaku UMKM selain kekurangan modal, juga diakibatkan oleh teknis pembayaran yang dilakukan oleh manajerial ritel tidak menggunakan sistem cash atau bayar di tempat.

“Biasanya sistem pembayaran mereka (ritel-red) menggunakan dua kategori, pertama dibayar tempo, kedua dibayar setelah laku,” ungkapnya.

Melihat kondisi tersebut lanjut Yoyo, pihaknya tidak bisa berbuat banyak terkecuali memberikan bimbingan, pembinaan dan memberikan fasilitasi.

“Kami hanya memberikan fasilitasi, pembinaan dan pendampingan, itu saja,” tutupnya.

Diketahui, data Pelaku usaha UMKM di Kota Serang berjumlah 10.200 dengan rincian usaha Mikro berjumlah 6.815, usaha kecil 3.294 sedangkan untuk usaha menengah berjumlah 23. (*/Ocit)

Honda