Proyek Rehab Gedung SMPN 2 Mancak Diduga Ada Kejanggalan
SERANG – Proyek pembangunan rehab gedung SMP Negeri 2 Mancak, Kabupaten Serang, diduga terdapat kejanggalan dalam pelaksanaannya. Mulai dari tidak adanya papan proyek, hingga tidak menggunakan atap rangka baja ringan seperti dalam perencanaan semula.
Hal ini dinilai oleh Sarbini, anggota Organisasi Masyarakat PPKRI Bela Negara setelah memantau aktivitas proyek rehab gedung di SMPN 2 Mancak.
“Pembangunan rehab dua gedung di SMP 2 Mancak kami duga ada kejanggalan. Kalau sumber anggarannya dari APBD/APBN harusnya ada papan proyek sebagaimana diatur dalam Undang-undang No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik,” ujarnya.
Selain itu, Sarbini juga menyoroti soal penggunaan material rangka kayu pada atap gedung yang sedang dikerjakan, bukan rangka atap baja ringan seperti yang direncanankan sebelumnya.
“Kami juga melihat indikasi kejanggalan lainnya, dari tidak menggunakan atap rangka baja ringan, tetapi menggunakan rangka kayu,” terangnya.
Dan benar saja setelah Fakta Banten melakukan pantauan langsung ke lokasi pada Selasa (12/9/2017) siang, papan informasi proyek tidak dipasang di lokasi pembangunan gedung SMPN 2 Mancak tersebut.
Selain itu, tampak hanya beberapa pekerja saja yang bisa ditemui di lokasi proyek.
Hal ini dibenarkan oleh Asep, salah satu dewan guru di SMPN 2 Mancak saat dikonfirmasi di kediaman Puji, pemborong proyek di sekolah tersebut. Asep mengakui kalau papan informasi proyek yang seharusnya dipasang sebelum proyek dikerjakan, belum dipasang hingga kini.
“Iya papannya belum dipasang pak, cuma spanduknya sih kemarin saya lihat sudah ada sama Pak Dede. Pak Dede itu Kepala Sekolah SMP 2, cuma nggak tahu kenapa Pak Kepsek belum juga dipasang,” ujar Asep kepada Fakta Banten, Selasa.
Saat disinggung soal sumber dan besaran anggaran dalam proyek pembangunan rehab gedung SMPN 2 tersebut, serta penggunaan rangka atap dari material kayu, Asep mengaku tidak mengetahui.
“Sumber anggaran kayaknya sih dari pusat, cuma besar anggaran berapa saya nggak tahu pak. Pak Kepsek yang tahu soal itu. Emang sih dalam proposal yang kami ajukan menggunakan rangka atap baja ringan, cuma Pak Kepsek nyuruhnya pakai rangka kayu. Kalau Komite Sekolah dalam proyek ini hanya sebagai pengawas pak, kecuali sumber anggarannya dari swadaya. Dan dalam proyek ini kita selalu koordinasi,” tandasnya.
Sementara Dede, Kepala SMPN 2 Mancak saat coba dikonfirmasi melalui telepon selulernya, dan SMS Fakta Banten tidak dibalas bahkan saa ditelepon tidak memberikan jawaban. (*)