Tingginya Angka Stunting, Pramuka Untirta Ajak Masyarakat Kasemen Peduli
SERANG – Tingginya angka stunting yang ada di Kota Serang, salah satunya berada di wilayah Kecamatan Kasemen, Kota Serang menjadikan fokus Gerakan Pramuka Untirta untuk mengurangi angka stunting.
Gerakan Pramuka Untirta bersama Forum Genre Provinsi Banten bekerjasama mengadakan sosialisasi pentingnya mencegah stunting di Kampung Jabang Bayi, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Selasa (1/8/2023).
Acara tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pencegahan dan penanganan stunting pada anak disambut antusias oleh warga.
Ketua Forum Genre Provinsi Banten Rizky Maulana dalam materinya menyampaikan
untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan stunting pada anak, perlu adanya pemahaman lebih dulu dari orang tua tentang gizi anak yang harus dipenuhi.
“Ini salah satu peran kita sebagai remaja dan orang tua yang memiliki anak, kita harus paham tentang gizi anak dan kita harus tau apa yang dimakan oleh anak, kandungan gizi anak apa saja, karena itu yang akan memperngaruhi kondisi anak dimasa yang akan datang,” ucap Rizki.
Lanjutnya, Riski membeberkan ciri-ciri dan perbedaan pada anak yang mengalami kasus stunting.
“Ciri-ciri dari stunting adalah tinggi badan anak yang seusia nya lebih pendek daripada anak yang lain. Tapi orang yang stunting sudah pasti pendek, tapi orang yang pendek belum tentu stunting,” ucapnya.
“Stunting ini tidak ditentukan oleh genetik, faktor penentunya adalah asupan gizi, pola asuh, dan juga sanitasi atau kamar mandi harus terawat. Penyebab stunting ada 3 yaitu sub optimal parenting (pola asuh), sub optimal health (fasilitas kesehatan), sub optimal nutrition (pemenuhan gizi),” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Racana Pramuka Untirta Siti Nurasiah turut membeberkan bahwa sosialisasi stunting merupakan wujud dukungan terhadap program pemerintah dan juga sebagai kepedulian dari Pramuka Untirta.
“Selain mendukung program pemerintah tentang berjuang bersama menekan angka stunting, kami juga berharap sosialisasi ini dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang masalah stunting serta langkah-langkah pencegahannya,” ujarnya.
“Saat ini, Presiden Indonesia Joko Widodo mengintruksikan bahwa di tahun 2024 angka stunting harus turun sampai 14%. Di tahun 2019 angkatan stunting di Indonesia mencapai 24,5%, dan sekarang tahun 2023 sedang mencapai 20,5%,” pungkasnya. (*/Fachrul)