Listrik Dicabut PLN, Warga Terdampak Normalisasi Sungai Cibanten Pindah ke Rusunawa

 

SERANG – Iksan (55), warga Kampung Sukadana 1, Kelurahan Kasemen, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, terpaksa meninggalkan rumah yang telah ditempatinya selama 11 tahun akibat proyek normalisasi Sungai Cibanten oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Serang.

Rumah semi permanen yang ia tempati sejak 2013 itu berdiri di atas tanah negara di bantaran sungai.

Sebelum tergusur, Iksan sempat berupaya mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi, namun ditolak pihak perbankan.

“Saya ajukan KPR ke BTN tapi tidak disetujui. Mau kontrak rumah, tidak ada biaya, jadi uangnya kepakai terus dan habis.” ujar Iksan saat ditemui di Rusunawa Margaluyu, Jumat (4/7/2025).

Setelah berkonsultasi dengan pihak kecamatan, Iksan diarahkan untuk menempati unit di rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Margaluyu.

Ia mengaku bersyukur karena fasilitas di rusun tersebut cukup layak dan lingkungan lebih tertata dibandingkan tempat tinggal sebelumnya.

“Di sini lebih enak. Di rumah lama, listrik sudah dimatikan oleh PLN lampu juga dicabut. Tidak mungkin bertahan di sana,” ucapnya.

Meski demikian, Iksan tidak menutupi rasa sedih karena harus berpisah dengan rumah yang sudah menjadi bagian hidupnya selama lebih dari satu dekade.

“Sedih, karena sudah lama tinggal di sana. Tapi mau bagaimana lagi, sekarang sudah digusur,” katanya.

Rumah lama yang dibelinya seharga Rp12 juta dari warga sekitar, tidak memiliki kelengkapan dokumen kepemilikan. Kini, tempat itu hanya tinggal kenangan.

Diketahui Ikhsan tinggal bersama anak dan menantunya di Tower 2 Rusunawa Margaluyu, kendati demikian dia merasa senang dengan fasilitas yang tersedia di Rusunawa. (*/Fachrul)

Honda Promo
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien