SERANG – Masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Syarekat Perjuangan Rakyat (SAPAR) tolak geothermal. Menggelar aksi do’a dan buka bersama di depan pintu masuk proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (Geothermal). Acara ini dilaksanakan dari pukul 17.00 wib dan ditutup dengan shalat Maghrib berjamaah, bertempat di Desa Cikoneng, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Jumat (30/04/2021).
Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk respon dari upaya pihak perusahaan yang hendak memasang patok dan plang perusahaan. Tindakan dari pihak perusahaan membuat masyarakat resah dan geram.
Aksi do’a dan buka bersama ini juga sebagai simbol bahwa sampai hari ini dan kapanpun masyarakat tetap menolak proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi itu.
Doif menjelaskan bahwa pihak perusahaan tidak mampu memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa proyek ini aman secara ekologis, demografis, ekonomi swistinable, serta sosial budaya.
“Berpuluh-puluh ahli dari pihak perusahaan dari mulai 2013 sampai hari tidak bisa memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa proyek ini aman secara ekologis, demografis, ekonomi sustainble, sosial budaya,” ungkap Doif.
Hal inipun ditegaskan oleh Aun, sebagai tokoh masyarakat setempat. Bahwa sampai kapanpun masyarakat akan terus mempertahankan tanah kelahiran dari para perusak.
“Apapun yang terjadi dan sampai kapanpun masyarakat akan terus mempertahankan tanah kelahirannya agar tidak dirusak oleh perusahaan, semakin perusahaan memaksakan diri semakin kokoh dan solid masyarakat menolak proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi dan kegiatan-kegiatan seperti ini akan terus ada dan mungkin akan lebih besar dari ini,” tegas Aun. (*/Abidin)
