SERANG – Penolakan Rancangan Undang-undang (RUU) Omnibus Law Cilaka kian hari makin deras. Kali ini ratusan mahasiswa Universitas Islam Negri (UIN) SMH Banten melakukan unjuk rasa di Jln Jendral sudirman, Ciceri, Kota Serang.
Pantauan di lapangan, ratusan mahasiswa membuat lingkaran besar di lampu merah Ciceri, dalam lingkaran tersebut mahasiswa membakar ban dan meneriaki iyel-iyel “tolak Omnibus Law, lawan rezim dzolim”. Akibatnya, lalu lintas di pusat Ibu Kota Provinsi Banten lumpuh total.
Humas Aksi Misbah mengatakan, hadirnya RUU Cilaka untuk mengobati kegagalan kebijakan ekonomi berwatak neoliberalisme ala Jokowi, karena investasi yang dipijat untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional sejatinya harus hanya kedok untuk menyelamatkan krisis kapitalisme dan hanya menguntungkan para pemodal.
“Krisis kapitalisme berdampak pada lesu industri manufaktur dan politik perang dagang antara Amerika dan Tiongkok yang berdampak terhadap timbulnya neraca perdagangan Indonesia dimana nilai ekspor komoditi Indonesia turun drastis akibat kebijakan tersebut,” kata Misbah saat ditemui di lokasi, Kota Serang, Kamis (13/3/2020).
Selain itu, mahasiswa juga menuding bahwa RUU Cilaka hanya menguntungkan para investor dan merugikan kaum buruh dan mayarakat Indonesia. Karena, lewat ruu ini pemerintahan Jokowi mencoba menghadirkan nilai tawar masyarakat atau buruh di mata pengusaha.
“Jika benar ini akan disahkan maka pemutusan hubungan kerja atau PHK bakal dimudahkan pengurangan yang masih terhadap pesangon dan jaminan sosial lainnya penghapusan batasan bagi kerja kontrak outsourcing dan upah berdasarkan jam kerja tentu ini akan merugikan buruh dan masyarakat,” paparnya.
Oleh karena itu jadinya sebagai kaum muda Banten menolak RUU Cilaka karena bakal menimbulkan kesengsaraan nagi rakyat Indonesia. “Mahasiswa Serang khususnya KBM UIN Serang menolak keras RUU Cilaka,” tegasnya. (*/Ocit)