Tambang Ilegal di Lebak Telan Korban Jiwa, Warga Tewas Diduga Terpapar Gas Beracun

 

LEBAK – Aktivitas tambang batu bara yang diduga ilegal kembali memakan korban di Kabupaten Lebak, Banten.

Seorang penambang ditemukan meninggal dunia setelah mengalami sesak napas saat bekerja di lobang tambang yang disebut milik seseorang berinisial AB di wilayah RPH Panjaungan Timur, Kecamatan Cihara.

Peristiwa nahas itu terjadi pada Selasa, (6/5/2025), korban diketahui bernama Hendi alias Sewo, warga Kampung Warung Lame, Desa Bayah Timur, Kecamatan Bayah.

Ia dilaporkan menghembuskan napas terakhir usai mengeluh sakit saat sedang menambang di dalam lobang batu bara.

Menurut keterangan dua rekannya, F dan J, korban sempat menunjukkan tanda-tanda tidak enak badan saat sedang menambang.

“Dia (korban-red) tiba-tiba ngeluh sakit. Saya pikir cuma masuk angin, jadi saya kerik dan bantu keluarin dari lobang,” ujar F kepada awak media, Jumat (9/5/2025).

Korban sempat dibawa pulang menggunakan sepeda motor oleh rekan kerjanya. Dalam perjalanan, F mengaku sempat menawarkan untuk berobat ke mantri, namun korban menolak.

“Katanya langsung aja ke rumah,” tambah F.

Namun sesampainya di rumah, kondisi korban justru memburuk.

Ia langsung jatuh dari motor dan tak sadarkan diri.

Keluarga yang panik berinisiatif meminta pertolongan spiritual, tetapi sebelum sempat diberikan air doa, korban dinyatakan meninggal oleh seorang tokoh agama yang memeriksanya.

Untuk memastikan kondisi, jenazah kemudian dibawa ke klinik, dan hasilnya menyatakan korban sudah tidak bernyawa.

Kakak korban, Ibing, mengaku kecewa atas lambatnya penanganan dan minimnya kepedulian dari pihak tambang.

“Tidak ada ucapan duka, tidak ada tanggung jawab. Pemilik tambang AB pun tidak datang, hanya mengutus orang lain. Kami sangat menyayangkan sikap itu,” tegas Ibing.

Lebih jauh, Ibing menduga adiknya meninggal akibat menghirup gas beracun yang muncul dari lobang tambang. Dugaan ini diperkuat oleh gejala yang dialami korban sebelum meninggal.

“Bukan karena kelelahan biasa. Ada kemungkinan dia terpapar gas asam atau gas beracun dari dalam lobang,” ujarnya.

Kasus ini menambah daftar panjang insiden di tambang batu bara ilegal yang tersebar di wilayah selatan Lebak.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian maupun dinas terkait.

Masyarakat berharap aparat segera bertindak tegas terhadap tambang-tambang yang diduga tidak memiliki izin, demi mencegah jatuhnya korban-korban berikutnya. (*/Sahrul).

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien