Temui Bupati Pandeglang, Warga Keluhkan Shelter Tsunami dan RS di Labuan Jadi Tempat Maksiat

Bawaslu Cilegon Stop Politik Uang

PANDEGLANG – Masyarakat Labuan keluhkan kondisi Shelter Tsunami dan Rumah Sakit Labuan kepada Bupati Irna Narulita, usai berlangsungnya kegiatan Bursa Inovasi Desa yang dilaksanakan di salah satu gedung di Kecamatan Cimanuk, Selasa, 6 November 2018.

Ateng Jaelani, Ketua RW 01 Kampung Sawah Timur, Kecamatan Labuan, Pandeglang, mengeluhkan keresahannya kepada Bupati Pandeglang, sebab gedung Shelter Tsunami yang ada di Labuan kerap dijadikan tempat negatif oleh kalangan anak-anak muda yang suka nongkrong.

“Iya maksud saya itu kan dulu semenjak mulai dibangun shelter ketika udah beres, semakin ke sini, bulan demi bulan, tahun demi tahun, jadi akhirnya dipakai tempat maksiat anak-anak muda, minum-minum, tempat gak bener lah, pokoknya tempat nakal anak ABG aja,” katanya.

Ia sudah beberapa kali meminta kepada pihak-pihak terkait agar perilaku negatif tersebut cepat ditindak, sebab sudah membuat keresahan bagi masyarakat.

“Saat itu, ketika saya minta beresin ini, cepat-cepat diberesin apa gimana. Mau ada yang menunggu tah di situ atau yang jaga, itu kan gak ada, dengan alasan belum ada serah terima akhirnya saya gak bisa ngomong,” ucapnya.

Advert

“Ya saya padahal udah ngomong ke kepolisian, kecamatan, ke kabupaten juga sering, cuma belum ada penyerahan aja alasannya,” imbuhnya.

Karena merasa resah Ia juga mengaku kerap melakukan teguran kepada anak-anak muda tersebut, namun hal tersebut tidak mempan untuk menertibkannya.

“Emang itu dibangun sama Provinsi kayaknya dulunya, dulu kalau ada ngumpul-ngumpul sering diobrak-abrik, ama polisi juga sering, cuma yang namanya anak muda gitu mah kan nanti gitu lagi gitu lagi, akhirnya bosen kitanya,” ucapnya.

KPU Cilegon Coblos

Ternyata selain mengeluhkan shelter tsunami ada juga bangunan rumah sakit yang membuat resah masyarakat, pasalnya gedung rumah sakit di Labuan tidak dirawat dan diabaikan.

“Ini masalah rumah sakit dulunya kan itu Puskesmas, sekarang dialihkan ke Kampung Baru dekat Kecamatan posisinya, nah sekarang begitu beres belum dipake juga, akhirnya kosong, sekarang kaca-kacanya ada yang maling, kusen-kusennya abis, AC, bahkan WC-nya juga ilang dibawa maling,” serunya.

Ia meminta Bupati Pandeglang segera menginstruksikan pihak terkait untuk menertibkan hal tersebut.

“Saya minta tolong cepat direalisasikan, apalagi sekarang rumah sakit itu jadi tempat pembuangan sampah dan tempat maksiat anak-anak muda,” tandasnya.

Sementara itu, pada saat berdialog, Bupati Pandeglang Irna Narulita, mengatakan akan membahas keluhan Ateng dalam agenda rapat, Ia juga mengajukan sementara sebelum digunakan untuk evakuasi gedung shelter tsunami akan dijadikan tempat para PKL dan parkiran kendaraan.

Hal tersebut dilakukan agar pasar Labuan tidak terlihat kumuh dan berantakan.

“Nanti saya mau rapat masalah perparkiran di pasar Labuan, untuk menertibkan pasar Labuan, sementara gedung tsunami itu sebelum digunakan untuk evakuasi setuju tidak dipakai untuk parkiran dan PKL? (Tanyanya kepada rombongan Ateng-red), supaya Labuan tidak kumuh, Bapak nanti kami masukan kepada tokoh masyarakat, jadi bapak mendukung kami, kalo ada PKL yang macem-macem kami langsung eksekusi,” tegasnya. (*/Dave)

[socialpoll id=”2521136″]

PUPR Banten Infografis
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien