Ombudsman Banten Ungkap Kerugian Ribuan Nelayan Akibat Pagar Misterius di Laut Tangerang
TANGERANG-Ombudsman Banten mengungkapkan kerugian ribuan nelayan imbas pagar bambu misterius di pesisir Laut Kabupaten Tangerang.
Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Banten Fadli Afriadi menuturkan, pagar bambu misterius sepanjang 30,16 kilometer tersebut ditaksir merugikan ribuan nelayan sekitar Rp9 miliar.
“Ada terganggunya pelayanan publik di situ, akses nelayan untuk melaut jadi dua kali lipat, bengkak operasional. Diasumsikan ada 1.500 nelayan saja dengan perhitungan melaut sebulan 20 hari, selama 3 bulan minimal kerugian Rp 9 miliar,” ujarnya saat dihubungi, Jumat (17/1/2025).
Ribuan nelayan, kata Fadli, merasa kesulitan mencari nafkah. Pagar bambu tersebut juga menghambat para nelayan untuk aktivitas lainnya.

“Dari google maps dari citra kita melihat, membutuhkan jarak dan waktu tempuh yang lama bagi nelayan untuk melewati pagar itu. Kalau lurus saja umpamanya 200 meter ada pagar itu, bisa berlapis menjadi 500 meter lebih. Jangankan akses, kan juga ada bantuan nantinya, itu akan terhambat bantuan kepada nelayan,” terangnya.

Berdasarkan pertemuan bersama Menko Perekonomian, KKP, Menteri ATR/BPN, KLHK, serta Kepolisian beberapa waktu lalu, Fadli menuturkan, bahwasanya pagar bambu tersebut tak memiliki izin.
“Ada pertemuan di Kronjo dan kita mengambil kesepakatan serta beberapa pemahaman. Pertama tidak ada izin AMDAL, kedua tidak ada izin dari Dirjen Pengelolaan Ruang Laut apabila itu reklamasi di lokasi tersebut,” terangnya.
Kemudian untuk dalang dibalik pemagaran laut tersebut, Fadli belum bisa membeberkan lebih jauh. Hal itu, kata dia, perlu tahap investigasi lebih mendalam.
“Terkait dengan siapa pelakunya itu butuh investigasi mendalam dan yang punya instrumen itu aparat penegak hukum. Mungkin KKP bisa menyampaikan terkait itu,” jelasnya.
Fadli memastikan pemagaran laut tersebut bukan PSN. Ia bilang, PSN tak mungkin proyek berupa reklamasi.
“Proses PSN sendiri belum selesai karena status yang dijadikan PSN itu hutan lindung yah, belum sebenarnya, masih jauh. Tidak ada hubungannya dengan PSN,” tukasnya. (*/Red)
