2 Event Internasional Sukses Digelar di Banten, Jelang Golok Day Festival 2018

Dprd ied

SERANG – Pada Mei 2018, digelar dua event Internasional yang dilaksanakan di Banten mulai hari Jum’at (4/5/2018) hingga Sabtu (5/5/18). Kedua event tersebut adalah kegiatan Mudzakarah Pendekar Internasional dan Nitis Waris.

Kedua kegiatan tersebut, merupakan sebuah kegiatan perhelatan budaya yang mempertemukan para pendekar pencak silat dari berbagai negara, tak terkecuali dari bumi Banten dan tatar Pasundan.

Adalah suatu kehormatan bagi Banten yang dikenal sebagai bumi para Jawara dan Ulama, ditunjuk sebagai tuan rumah dari dua pagelaran yang berkelas dunia, yakni Mudzakarah Pendekar Internasional dan Nitis Waris.

Kedua kegiatan yang sarat akan nilai-nilai tradisi budaya adiluhung tersebut diselenggarakan di Kawasan Wisata Halal Baduy Outbound, Serang, Banten.

“Kegiatan ini juga menjadi salah satu rangkaian acara pembuka dari event Golok Day 2018 yang diadakan di Kota Cilegon pada keesokan harinya (Minggu 6 Mei 2018 – red),” kata Direktur Utama PT Bisnis Banten, Agus Hermawan yang merupakan pengelola dari Kawasan Wisata Halal Baduy Outbound, Sabtu (5/5/2018).

Menurut Agus, di dalam kegiatan ini, diikuti para pesilat dunia dari Swiss (1 pendekar), Belanda (1 pendekar), Prancis (4 pendekar), dan Amerika Serikat (2 pendekar). Sedangkan Indonesia akan diwakili oleh para jawara dari Padepokan Gunung Karang Banten, Padepokan Maung Bodas Sukabumi dan Padepokan Kasundan/Panglipur Garut Jawa Barat.

Agus menjelaskan, Mudzakarah Pendekar Internasional yang digelar pada Jumat, 4 Mei 2018 kemarin malam, merupakan sebuah perhelatan budaya yang luar biasa yang mempertemukan para pendekar dari berbagai dunia, termasuk Indonesia.

Dimana para pendekar ini akan unjuk kebolehan sekaligus membahas rencana ke depan terkait perkembangan seni bela diri pencak silat yang kini sudah mendunia.

“Tentu ini merupakan momen sangat luar biasa yang akan mengangkat seni beladiri pencak silat semakin mendunia. Kegiatan ini kian menegaskan bahwa Banten sebagai bumi para Jawara,” kata Agus.

dprd tangsel

Ketua Pembina Padepokan Gunung Karang, Muhammad Hasan Gaido mengatakan, terdapat 7 agenda utama yang menjadi fokus bahasan dalam Mudzakarah Pendekar Internasional ini.

“Yang pertama, menjadikan Pencak Silat sebagai media silaturrahim, penguatan persaudaraan antar padepokan nasional dan internasional tanpa memandang perbedaan suku, ras, budaya dan agama, demi tercapainya persaudaraan yang kuat melalui pencak silat dilakukan untuk mendorong terciptanya keamanan dunia. Kedua, mendorong agar seni bela diri Pencak Silat menjadi bagian dari kurikulum muatan lokal atau menjadi kegiatan ekstrakulikuler yang wajib dipelajari dan dikembangkan di sekolah-sekolah baik dalam maupun luar negeri,” ucapnya.

“Melalui Forum Mudzakarah Pendekar Internasional, kami pendekar pendekar dari padepokan dalam dan luar negeri mendorong UNESCO mengakui seni beladiri pencak silat sebagai warisan budaya tanpa benda. Pengakuan dari UNESCO diharapkan menjadikan seni budaya pencak silat tetap lestari dan dikenal seluruh dunia. Selain itu, Forum Mudzakarah Pendekar Internasional mendorong agar seni beladiri pencak silat agar selalu diperlombakan baik di ajang nasional maupun internasional. Hal ini perlu dilakukan dalam rangka menjaga kelestarian seni beladiri pencak silat dan mewariskannya pada generasi penerus,” tambahnya.

Forum Mudzakarah Pendekar Internasional, lanjutnya, menyepakati adanya duta pencak silat tingkat nasional dan internasional.

“Duta-duta pencak silat dari setiap negara ini menjadi kepanjangan tangan atau representatif dari Forum Mudzakarah Pendekar Internasional dalam mengenalkan dan menyebarkan semangat beladiri pencak silat di seluruh dunia. Dalam setiap periode kepengurusannya, struktur kepengurusan dari Duta Pencak Silat terus berganti dengan setiap negara anggota Forum Mudzakarah Pendekar Internasional secara bergilir akan dipilih sebagai ketua harian,” jelasnya.

Forum Mudzakarah Pendekar Internasional, menyepakati Kawasan Wisata Halal Baduy Outbond, menjadi sekretariat Mudzakarah Pendekar Internasional.

“Terakhir, Forum Mudzakarah Pendekar Internasional mendorong agar pemerintah menjadikan Pencak silat sebagai ikon Pariwisata tanah air. Langkah ini perlu dilakukan selain untuk mengenalkan dan melestarikan budaya seni beladiri pencak silat juga untuk mengembangkan sektor pariwisata dalam dan luar negeri,” tandasnya.

Usai menggelar acara Mudzakarah Pendekar Internasional, Sabtu paginya (5/5/2018), digelar acara Nitis Waris yang menampilkan atraksi seni pencak silat tunggal, rampak, permainan bola api, permainan Lisung Ngamuk dan debus.

Selain dihadiri oleh para tokoh masyarakat Banten yang memiliki kepedulian terhadap warisan budaya leluhur, hadir pulanpakar seni budaya, pakar arkeolog, Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Banten, dan tentunya para pemangku kebijakan seperti Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabid Kebudayaan, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten.

Ketua IPSI Banten, Ajat Sudrajat menyampaikan kegiatan ini semakin menyemarakkan dunia persilatan dan membuktikan bahwa seni beladiri pencak silat di Banten makin maju dan berkembang. Bahkan di tahun 2018 ini, kata Ajat, IPSI Banten akan menjadi tuan rumah dari kegiatan Pencak Silat tingkat nasional.

Kegiatan Mudzakarah Pendekar Internasional dan Nitis Waris merupakan hasil kerjasama antara Padepokan Gunung Karang, Kawasan Wisata Halal Baduy Outbound, Gaido Travel&Tours, Banten Resto, Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Pengda Banten, Komunitas Cinta Banten (KCB), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pariwisata Provinsi Banten, dan Dwipa Production selaku pelaksana event Golok Day 2018. (*/Red)

Golkat ied