Yayasan Al-Khairiyah Citangkil Kini Punya Klub Marching Band

Sankyu

CILEGON – Di bawah kepemimpinan Haji Ali Mujahidin yang sudah berjalan hampir satu tahun, Yayasan Pendidikan berbasis Islam, Al-Khairiyah Citangkil, terus berbenah dalam menyelenggarakan pendidikan yang ada di bawah binaannya.

Untuk mengembangkan minat dan bakat murid-muridnya, Al-Khairiyah telah membentuk SSB (Sekolah Sepak Bola), dan kini menambah satu lagi kegiatan ekstrakurikuler bagi para santri siswa dan mahasiswa yang ada di lingkungan pendidikannya yaitu Marching Band.

Klub Marching Band Al-Khairiyah ini bisa dikatakan baru pertama kalinya ada di Kota Cilegon.

“Iya, sekarang kita punya Marching Band sebagai kegiatan ekstrakurikuler bagi santri, siswa dan mahasiswa Al-Khairiyah. Pelatihnya 3 orang kita ambil dari Tangerang, latihannya dua kali seminggu,” ujar Haji Ali Mujahidin, saat ditemui faktabanten.co.id di kantornya, Rabu (1/11/2017).

Diketahui, pada akhir tahun 80-an Al-Khairiyah juga pernah menjadi penggagas kegiatan Drum Band sebelum ramai diselenggarakan di sekolahan-sekolahan di Cilegon.

Sekda ramadhan

Dengan adanya Marching Band ini, pria yang akrab dipanggil Haji Mumu ini berharap bisa menjadi duta Al-Khairiyah di kancah Nasional, bahkan Internasional.

“Harapannya kita bisa mengikuti even-even besar, menjadi duta Al-Khairiyah karena Marching Band inikan cakupannya luas, bisa Nasional bahkan Internasional,” ungkapnya.

Tidak semua murid-murid di Al-Khairiyah bisa mengenyam latihan di klub Marching Band ini, karena dilakukan seleksi ketat untuk memilih anggotanya.

“Dari 120 anggota terus diseleksi sampai 80 anggota yang benar-benar siap. Dari fisik dan penguasaan alatnya,” terang Ketua Umum Pengusaha Besar Al-Khairiyah ini.

Saat ditanyakan soal terus berbenahnya Al-Khairiyah mulai dari sarana dan kegiatan pendidikan dalam kurun waktu satu tahun belakangan ini, Haji Mumu menjelaskan kunci prinsip dan do’a dalam pengelolaannya.

“Sudah berjalan satu tahun ini, sejak Muktamar kemarin kita terus berbenah dan melakukan perubahan di Al-Khairiyah dari mulai infrastruktur, sistem dan mental. Dengan prinsip yang selalu saya tekankan kepada manajemen yaitu; tertib, bersih, disiplin, sungguh-sungguh didalam naungan do’a,” pungkasnya. (*/Ilung)

 

Honda