TNI Ajak Santri Al-Khairiyah Teladani Brigjen KH Syamun untuk Jaga Keutuhan Bangsa

Dprd ied

CILEGON – Bela negara bukan hanya tugas TNI, tapi santri juga memiliki kewajiban untuk menjaga dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Peran pemuda, khususnya santri dalam mempertahankan kedaulatan sudah terbukti di massa perjuangan kemerdekaan dulu. Potensi pondok pesantren yang tersebar sangat banyak ini lah yang membuktikan bahwa santri memiliki kekuatan yang harus diperhitungkan.

Baca Juga : Hari Pertama Sekolah di Al-Khairiyah; Murid Baru Dikenalkan Sejarah Perjuangan KH Syam’un

Hal ini disampaikan Danramil 2307/Ciwandan Mayor Inf. Sunyoto, saat jadi pemateri wawasan kebangsaan di hadapan peserta Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Yayasan Al-Khairiyah Citangkil, Selasa 18 Juli 2017.

Danramil 2307/Ciwandan Mayor Inf. Sunyoto mengatakan, kedaulatan NKRI harus tetap dipertahankan oleh generasi muda. “Harus ada kesadaran bahwa NKRI jangan sampai dikuasai oleh asing. Peran pemuda disini adalah menyiapkan diri dengan ilmu dan menjadikan NKRI sesuatu yang harus dibela dari ancaman asing,” tegasnya.

Danramil 2307/Ciwandan Mayor Inf. Sunyoto (keempat dari kanan) berfoto bersama Pembina Yayasan Al-Khairiyah Citangil Alwiyan Q Syamun (enamdari kiri) setelah memberikanmateri wawasan kebangsaan di Al-Khairiyah
dprd tangsel

“Pahlawan merebut kemerdekaan dengan mengangkat senjata. Namun, kini sebagai penerus generasi muda bisa menjadi pahlawan dengan cara belajar yang baik dan mampu memanfaatkan ilmu yang dimiliki untuk membangun bangsa ini,” kata Sunyoto.

Dikatakannya, santri dan generasi muda saat ini harus seperti Brigadir Jenderal KH. Syamun sebagai pendiri Al-Khairiyah yang merupakan seorang Tentara Angkatan Darat di masanya. Brigjen KH Syam’un juga mampu menjadi seorang ulama besar hingga memiliki ribuan santri Al-Khairiyah.

“Saat ini, santri Al-Khairiyah harus mampu menjadikan Brigjend KH. Syamun sebagai tauladan,” ungkapnya lagi.

“Dengan belajar sungguh-sungguh, maka kalian akan sadar betapa pentingnya menjaga keutuhan NKRI dengan ilmu yang dimiliki. Seperti tokoh Brigjen KH Syamun, kalian harus bisa meneruskan perjuangannya dengan membangun bangsa ini lebih baik,” imbuh Sunyoto.

Baca Juga : Antisipasi Radikalisme dan Narkoba, Komunitas Intel Rapat Tertutup di Banten

Lebih lanjut, Sunyoto berpesan kepada santri Al-Khairiyah harus memiliki semangat belajar yang baik, jauhi paham-paham radikal, serta tidak boleh terjerumus pada penyalahgunaan narkoba.

“Ulama dan santri dulu bersatu merebut kemerdekaan. Sekarang giliran kalian-lah yang masih muda harus menjadi santri untuk bisa menjaga keutuhan NKRI,” pungkas Sunyoto. (*)

Golkat ied