Dinkes Banten Gelar Rapid Tes Covid-19 di Pasar Kranggot Cilegon
CILEGON– Sebanyak 300 rapid test disiapkan dalam skrining covid-19 yang diperuntukkan bagi masyarakat umum yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Banten bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Cilegon di kantor UPTD Pasar Kranggot, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, Kamis (23/4/2020).
Koordinator skrining covid-19 Dinas Kesehatan Provinsi Banten di Pasar Kranggot, dr. Tito Dana Aditya mengatakan, dilakukannya rapid test di area pasar dikarenakan pasar menjadi salah satu tempat yang masih dianggap kurang maksimal untuk pemberlakukan pembatasan phsycal distancing, sehingga masih banyak yang berkerumun.
“Makanya kami melaksanakan test ini di pasar (kranggot). Yang disediakan 300 rapid test di Pasar Kranggot,” ucap dr. Tito.
Ditegaskannya, sampai saat ini pihaknya sudah menerima sebanyak 90 orang yang ikut rapid test di Pasar Kranggot, dan hasilnya belum ditemukan ada masyarakat yang kedapatan hasilnya positif.
“Sudah ada 90 yang ikut semenjak dibuka jam 9 pagi tadi sampai siang ini, dan kita tetap akan menunggu sampai sore karena alat kita sediakan 300,” ungkapnya.
Menurutnya, hal itu dikarenakan masih banyak masyarakat yang memutuskan untuk lebih memilih berbelanja terlebih dahulu sebelum mengikuti rapid test. Hal itu dikarenakan besok sudah memasuki bulan puasa.
“Tadi juga banyak yang bilang gitu, nanti setelah berbelanja katanya mau ikut test,” tukasnya.
Sementara itu, salah satu warga Kecamatan Jombang, Sri Patni (45) mengaku, jika dirinya memutuskan mengikuti rapid test di Pasar Kranggot berdasarkan informasi yang didapat dari temannya.
“Dari kemarin saya sih penasaran, karena saya ada batuk dan flek selama 1 bulan, tapi kata dokter gak demam, cuma alergi saja. Makanya ikut rapid test,” kata Sri.
Ia mengaku, dirinya merasa tidak takut atau khawatir jika nanti hasilnya positif. Untuk itu, agar memastikan bahwa tidak terpapar covid-19,dirinya pun memutuskan untuk mengikuti rapid test.
“Gak takut kalau hasilnya positif, biasa dirumah konsumsi vitamin sama jamu,” ujarnya.
Senada, warga Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, Sutoyo (61) mengaku, jika dirinya mengikuti rapid test di Pasar Kranggot dikarenakan dirinya merupakan calon jemaah haji.
“Sekarang sih upaya saja, sesuai prosedur,” katanya.
Ia pun berharap, kedepan pemeriksaan rapid test bisa dilakukan secara berkala. Bahkan bisa sampai ke perumahan-perumahan atau perkampungan-perkampungan untuk lebih memudahkan masyarakat yang ingin mengikuti rapid test.
“Saya sih berharap, rapid test ini bisa dilakukan ke perumahan atau perkampungan, karena kan sekarang banyak orang yang takut keluar, banyak yang patuh juga. Jadi kalau petugas yang datang kan bisa lebih bagus,” tandasnya. (*/YS)