CILEGON – Perilaku komunitas orang yang mengalami kelainan seksual yang secara umum disebut Lesbi, Gay, Biseksual Transgender (LGBT), di Kota Cilegon mendapat sorotan serius, karena keberadaannya dianggap semakin berani dengan munculnya Grup Gay di Media Sosial Facebook.
Meski prilaku LGBT di beberapa negara Barat penganut paham liberalisme, eksistensinya bisa bebas. Namun di Kota Cilegon yang notabene-nya menyandang sebagai ‘Kota Santri’ yang religius. Terlebih dalam Al-Qur’an sudah memberi contoh bagaimana kaum Shodom di azab oleh Allah SWT karena menolak ajaran Nabi Luth As.
Seperti yang diungkapkan oleh Ketua PAC Partai Bulan Bintang (PBB) Kecamatan Cilegon, Tb Maman Sutrisno kepada faktabanten.co.id, Kamis (4/10/2018) sore.
“Di dalam Agama Islam, perilaku LGBT itu disebut fahisyah (perbuatan keji). Partai Bulan Bintang Kota Cilegon melarang keras dengan adanya group facebook gay (LGBT) di Kota Cilegon,” ujar Tb Maman dalam siaran persnya.
“LGBT termasuk dosa besar, dan termasuk prilaku menyimpang seks dan masuk dalam salah satu penyakit kejiwaan. Ini berbahaya sekali karena gerakan LGBT sudah menjangkau anak remaja,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Maman juga menghimbau kepada pihak Pemkot Cilegon khususnya Dinas Kominfo serta aparat kepolisian untuk menindak tegas menutup Grup LGBT di Facebook tersebut.
“Saya menghimbau kepada Pemerintah Kota Cilegon dan masyarakat umumnya untuk mewaspadai gerakan LGBT. Dengan adanya isu yang berkembang di masyarakat ini pemerintah harus turun menindak tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku, jangan sampai gerakan LGBT ini meluas dan anak remaja khusunya di Kota Cilegon menjadi korban kekerasan seks yang menyimpang ini,” imbuh Maman.
“Kami juga meminta kepada pemerintah, di sini Dinas Kominfo atau pihak kepolisian untuk menutup saja group Facebook Gay Cilegon itu,” tegasnya.
Diketahui, selama ini keberadaan kaum LGBT di Cilegon mungkin dikenal di kawasan Sumampir, yang kerap mangkal mencari lelaki hidung belang. Tentu saja dengan keberaniannya muncul di Medsos, dikhawatirkan bisa mempengaruhi generasi bangsa dan jaringan komunitas ini bisa lebih berani dan meluas di Cilegon. (*/Ilung)
[socialpoll id=”2521136″]
