CILEGON – Calon Walikota Cilegon Ali Mujahidin bersama dengan Firman Muttakin sebagai calon wakil walikota, telah merumuskan sejumlah program untuk membangun perekonomian Kota Cilegon yang lebih baik dan akan berimbas pada kesejahteraan masyarakat.
Hal itu sebagaimana termuat dalam visi misi dan program kerja yang telah disampaikan Paslon yang biasa disebut dengan julukan MULIA ini saat mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) beberapa waktu lalu.
Paslon MULIA menuangkan gagasannya dalam konsep “Rolas Karse (12 Cita-cita Keinginan) Cilegon Mulia”, yang salah satunya berkomitmen memprioritaskan peningkatan UMKM dan juga membangun BUMD baru yang siap melakukan ekspansi usaha hingga ke luar Kota Cilegon.
Kepada Fakta Banten, calon walikota Ali Mujahidin mengungkapkan, bahwa dengan programnya tersebut diyakini mampu menyerap sebanyak 2000 tenaga kerja baru pada 100 hari pertama memimpin Kota Cilegon ke depan.
“Sesuai dengan program yang juga tertuang dalam visi misi, kami optimis insyaAllah mampu menciptakan 25.000 lapangan pekerjaan, dengan progres rekrutmen 2000 tenaga kerja lokal pada 100 hari pertama ‘Cilegon Mulia’,” ujar politisi yang akrab disapa Haji Mumu ini, usai memimpin rapat tim pemenangan, Rabu (16/9/2020).
Haji Mumu menjelaskan, bahwa cita-citanya mengatasi pengangguran tersebut akan bisa diwujudkan dengan sejumlah program yang telah disiapkan.
Pertama, Pemerintahan Cilegon Mulia akan membentuk dan membangun BUMD baru, yang bergerak di bisnis perdagangan dan jasa layanan food and beverage, selain itu juga BUMD sektor industri pertanian dan peternakan berbasis ketahanan pangan.
Tidak hanya membangun BUMD, Haji Mumu juga mengaku telah membuat konsep pengembangan dan fasilitasi UMKM dengan menciptakan area We’Wadean di setiap kecamatan di Cilegon.
“Area ‘We’Wadean‘ ini yang didalamnya terdapat graha warga, sarana olahraga, arena hobi dan bakat milenial, sentra kuliner atau food garden, bisa juga dilengkapi training center dan workshop produktif. Konsepnya one stop service, dan saya yakin insyaAllah ini bisa terwujud, serta menjadi solusi untuk pengembangan UMKM di Cilegon,” jelas Haji Mumu.
“Sebagai pengusaha, saya sudah membuktikan dengan mampu membangun bisnis restoran dan cafe di sejumlah daerah. Maka jika kami memimpin Kota Cilegon, akan didorong BUMD baru kita nanti harus bisa ekspansi usaha lintas wilayah dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Konsep bisnis food and beverage saat ini cukup eksis, dan lumayan mampu menyerap tenaga kerja. Kita bisa bangun cabang-cabang usaha di luar Cilegon, tetapi bisa ikut membawa pekerja dari Cilegon. Selain menjadi solusi tenaga kerja, juga akan membawa nama dan budaya Kota Cilegon ke luar daerah,” imbuhnya.
Haji Mumu juga menerangkan tentang konsepnya membangun BUMD yang berbasis industri pertanian dan peternakan yang berorientasi pada ketahanan pangan masyarakat. Selain itu juga BUMD yang menjadi hilirisasi dari industri hulu yang ada di Cilegon.
“Kebutuhan pangan masyarakat ini kan terus meningkat, baik di Cilegon atau secara nasional. Peluang bisnis di industri pertanian atau peternakan ini tentu menjanjikan, jika BUMD kita dikelola profesional dan punya visi masa depan, saya rasa kita mampu. Misalnya BUMD kita bisa buka peternakan atau kerjasama pertanian di luar Cilegon, kalau lahan pertanian di Cilegon kan gak mungkin ya, kita berfikirnya industri pertaniannya atau peternakan. Jadi selain solusi ketahanan pangan, juga bisa meningkatkan pendapatan dari sektor bisnis ini,” jelas Ketua Umum Ormas Al-Khairiyah ini.
Tidak hanya fokus pada UMKM dan BUMD, Paslon MULIA juga akan mengoptimalkan kerjasama industri bersama pemerintah untuk membuka kesempatan usaha bagi pengusaha daerah seluas-luasnya.
Haji Mumu juga berkomitmen akan membuat regulasi perlindungan pengusaha daerah, dan regulasi perlindungan tenaga kerja daerah, agar potensi yang ada di Kota Cilegon bisa secara maksimal dikelola oleh masyarakat Kota Cilegon. (*/Red/Rizal)
