Banyak Tentara di Merak, PSK Jalanan Ngaku Tak Takut untuk Tetap Mangkal
CILEGON – Sudah banyaknya kehadiran anggota Tentara Negara Indonesia (TNI) di Pelabuhan Indah Kiat Merak, Kota Cilegon untuk merayakan Dirgahayu yang ke-72 pada tanggal 5 Oktober nanti, tak membuat ciut nyali para PSK (Pekerja Seks Komersial) untuk tetap mangkal di kawasan sekitaran Merak.
Diketahui sejauh ini sudah banyak anggota TNI yang berada di kawasan perkotaan Cilegon khususnya di kawasan Merak, untuk persiapan latihan jelang HUT TNI.
Disisi lain, dalam pantauan langsung faktabanten.co.id, para PSK ini banyak yang mangkal di sisi Tikungan Jalan Raya Cilegon-Merak antara Hotel Beach dan Hotel Mangku Putra, Minggu (1/10/2017).
Selain itu banyak juga PSK yang mangkal di sekitar kawasan Pelabuhan ASDP Merak dan beberapa diantaranya memilih mangkal di Tempat Hiburan Malam, Motel atau Losmen yang berada di Merak.
Ketika dilakukan investigasi, Nia, salah seorang PSK yang mengaku ‘Jambu Batu’ Janda Baru Anak Satu ini, dirinya mengaku tidak takut dengan banyaknya kehadiran Tentara di kawasan Merak.
PSK yang biasa mangkal di pinggiran jalan lebih mengkhawatirkan dengan keberadaan Satpol PP.
“Gak takutlah, iya udah lihat banyak tentara, tapi gak papalah, pak tentara mah baik kok. Kalau mau takut mah sama Satpol PP a, tapi katanya kalau lagi ada HUT TNI ginimah ga bakal ada razia, ujarnya kepada Faktabanten.co.id, Senin (2/10/2017) dinihari.
Lebih lanjut Nia yang biasa mangkal di Tikungan Merak ini menjelaskan dirinya masih bisa nyaman menjajakan jasa seksnya karena bisa mengetahui kapan waktunya Satpol PP akan menggelar razia.
“Kalau mau ada razia biasanya yang jualan kopi tutup a, tenang aja sih aman kok. Saya juga punya orang yang deket sama (oknum) Satpol PP, jadi kalau mau ada razia dia bilang, kan udah saya kasih ‘uang makan’,” ujar wanita yang mengaku bertarif Rp 250ribu untuk layanan sekali bercinta ini.
Ketidaktakutan para PSK dengan banyaknya anggota tentara juga dibenarkan oleh Neneng, salah satu pedagang di Tikungan Merak.
Neneng mengakui bahwa Satpol PP sempat memperingatkan agar praktik prostitusi ini ditutup karena menghormati agenda HUT TNI.
“Tentara mah baik kang, ada juga Satpol PP yang 2 hari yang lalu nyuruh tutup karena mau ada tamu (Ultah TNI). Tapi yang lain masih jualan ya saya ikut jualan. Kalau cewek-cewek (PSK) itu mah biarin aja sih kang, ya orang lagi cari nafkah. Kalau gak ada Cewek-cewek mah yang mampir ke warung saya sepi dong kang,” terangnya. (*/Ilung)